Ini Dia 5 Pernyataan Sikap STKIP PGRI Sumenep Terhadap Demokrasi Indonesia
Suasana saat ketua STKIP PGRI Sumenep Membacakan Pernyataan Sikap-Biro Madura-
SUMENEP, MEMORANDUM - Seluruh civitas Akademika Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumenep memberikan penilaian terhadap demokrasi Indonesia di tahun ini.
Dinamika perpolitikan nasional saat sekarang dinilai mengalami situasi carut marut. Ketua STKIP PGRI Sumenep Dr Asmuni mengatakan, pihak ingin demokrasi Indonesia pada Pemilu 2024 kali ini berjalan jujur dan adil serta patuh terhadap hukum.
"Ini kan pesta demokrasi, kami ingin pemilihan yang 14 Februari mendatang ini berjalan sesuai asas keadalilan," ungkapnya saat diwawancara usai acara, pada Selasa 6 Februari 2024.
Penyataan sikap Civitas Akademika STKIP PGRI Sumenep diikuti oleh mahasiswa, dosen, hingga seluruh pekerja yang ada di Kampus berjuluk Tanean Lanjhang ini.
BACA JUGA:STKIP Sumenep dan UPSI Malaysia Gagas Penelitian Kolaborasi
Berikut isi penyataan sikap yang dibacakan oleh mereka, dipandu Ketua Pimpinan STKIP PGRI Sumenep Dr Asmuni.
1. Mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat, berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Mengajak seluruh peserta pemilu, baik calon presiden dan calon wakil presiden, calon anggota legislatif, dan partai politik untuk bersama-sama menjaga proses demokrasi sehingga berlangsung dengan berlandaskan nilai, norma, dan etika dalam berkampanye.
3. Meminta KPU, Bawaslu dan DKPP sebagai penyelenggara pemilu agar bekerja profesional dan sungguh-sungguh sesuai aturan berlaku.
4. Penyelenggara pemilu senantiasa menjunjung tinggi prinsip independen, tranpsaran, adil, jujur, tidak berpihak dan teguh menghadapi intervensi pihak manapun.
5. Mengajak seluruh elemen Masyarakat untuk bersama-sama mengawal demokrasi yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
BACA JUGA:STKIP PGRI Sumenep MoU dengan Atdikbud KBRI Malaysia
Salah satu mahasiswa yang ikut menyatakan sikap, Fathir Rosy mengatakan, ia sebagai mahasiswa memandang rendah perjalan demokrasi di Indonesia tengah tidak baik-baik saja.
"Mimbar demokrasi ini merupakan aksi moral kami dalam menyikapi kondisi demokrasi yang seperti yang tengah kita lihat hari ini," ungkapnya.(uri)
Sumber: