Kemendagri Khawatirkan Komoditas Rawan Inflasi Saat Pemilu 2024, Pemkot Batu Lakukan GPM

Kemendagri Khawatirkan Komoditas Rawan Inflasi Saat Pemilu 2024, Pemkot Batu Lakukan GPM

Rakor zoom meeting di Rupatama Balaikota Among Tani, Kota Batu.--

BATU, MEMORANDUM-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI mengkhawatirkan terjadinya kenaikan harga beberapa komoditas antara lain beras, jagung dan gula. Ini dikarenakan saat ini merupakan tahun politik menghadapi Pemilu 2024.

Hal ini diungkapkan dalam rakor zoom meeting bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemkot Batu yang dihadiri Pj Wali Kota Batu dan Sekda serta OPD terkait di Rupatama Balaikota Among Tani, Kota Batu, Senin 5 Februari 2024.

Irjen Kemendagri RI Tomsi Tohir Balaw, menyampaikan bahwa ada 12 pemerintah daerah dengan nilai inflasi year on year di atas 3 persen yang lebih dari tiga kali. "Kami mengingatkan daerah-daerah yang berturut-turut mengalami lima kali inflasi tertinggi," terangnya.

BACA JUGA:Kuatkan Ikon Kota Wisata, Pj Wali Kota Batu Lantik Kasatpol PP dan Kadishub

Maka, menurutnya untuk antisipasi inflasi akan mengundang beberapa daerah yang belum maksimal mengatasi inflasi. "Tentunya, kami berharap ada perubahan setelah pertemuan," ujar Tomsi.

BACA JUGA:Dispendukcapil Kota Malang Rekam KTP ke SMAN Tugu

Namun begitu, Tomsi mengakui bahwa pihaknya merasa khawatir saat menghadapi Pemilu 2024 ini sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga. Untuk itu, Kemendagri akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan beberapa pemerintah daerah pada Rabu 7 Februari 2024 mendatang.

"Ada beberapa komoditas yang rawan inflasi. Beras, jagung, bawang putih dan gula adalah komoditas yang diperkirakan bakal mengalami kenaikan harga dan hal ini akan dibahas pada rapat selanjutnya," tegasnya.

Sementara itu, Kepala DPKP Kota Batu Heru Yulianto mengatakan dampak kenaikan inflasi menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat karena harga sembako terus merangkak naik. “Untuk menekan inflasi, sejak November 2023, kami mengalokasikan Rp75 juta untuk menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM),” terangnya.

Tujuan dari gerakan itu, diharapkan supaya daya beli masyarakat bisa meningkat. 

"Meski begitu kami berkeinginan tahun 2024 ini bisa semakin besar anggarannya sehingga upaya untuk menekan inflasi juga bertambah titiknya dan meningkatkan daya beli masyarakat serta menekan inflasi," tuturnya. (yon)

Sumber: