Luas Perkebunan Apel di Kota Batu Menyusut

Luas Perkebunan Apel di Kota Batu Menyusut

Kondisi kebun Apel di Kota Batu.--

BATU, MEMORANDUM-Luasan perkebunan apel di wilayah Kota BATU mulai berkurang. Padahal, sejak dulu buah apel menjadi ikon wisata Kota BATU yang dijuluki kota apel.

Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu menyebutkan tahun 2020 tercatat luasan perkebunan apel sebesar 1.200 hektar. Sedangkan, tahun 2022 seluas 1.092 hektar. Dan, luasan perkebunan apel itu berkurang pada tahun 2023 menjadi 1.044 hektar.

Petani apel Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Koko mengatakan sebenarnya bisa dikatakan luasan lahan perkebunan apel itu masih tetap. Hanya saja, petani apel berkurang.

BACA JUGA:Resmikan Monumen, Geliat Taman Rekreasi Selecta Diapresiasi Disparta Kota Batu

“Semua sudah tahu, perawatan tanaman apel saat ini tidak semudah yang dibayangkan. Pupuknya mahal. Terus, cuaca. Dan, harga jual yang murah. Sementara, tengkulak menjual harga pasar yang tinggi,” terangnya saat berada di Balai Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

BACA JUGA:Kampung Sakura di Kota Batu, Tawarkan Nuansa Negara Jepang

Diharapkan Pemkot Batu segera mengambil Langkah terkait pemasaran dan pola tanam agar apel terus bertahan. “Berbagai faktor yang mempengaruhi berkurangnya apel di Kota Batu. Mulai dari kondisi tanah hingga serangan serangan hama dan penyakit,” urainya.

Serangan hama dan penyakit yang ditemukan di lahan ini antara lain bercak daun, embun tepung, busuk buah, kanker, dan jamur upas. “Semakin luas membuah semakin meningkatnya serangan penyakit bercak daun dan embun tepung,” katanya.

Sementara, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan pihaknya dengan melibatkan tim dari akademisi segera mengkaji tekstur tanah untuk mencari penyebab berkurangnya lahan perkebunan apel.

Harapannya pada tahun 2024 ini hasil kajian tersebut mengembalikan semangat petani apel. “Luasan lahan perkebunan apel paling banyak di Kecamatan Bumiaji mulai Desa Bulukerto, Sumbergondo, dan Tulungrejo. Kita segera mengkaji mencari penyebab luasan lahan perkebunan apel ini berkurang. Tentunya, kita ingin semangat petani apel tumbuh lagi,” jelasnya. (yon)

Sumber: