Santan untuk MPASI, Aman atau Tidak? Cek Faktanya Berikut Ini

Santan untuk MPASI, Aman atau Tidak? Cek Faktanya Berikut Ini

Ilustrasi--

SURABAYA, MEMORANDUMMenambahkan santan ke dalam makanan dapat menciptakan cita rasa yang semakin gurih dan lezat. Namun, apakah santan boleh ditambahkan ke dalam menu MPASI bayi? 

BACA JUGA:Amankah jika Bayi Mengonsumsi Nanas? Cek Fakta Berikut Ini

Fakta Keamanan Santan untuk MPASI

Santan merupakan sumber lemak, protein, vitamin B3, vitamin C, zat besi, magnesium, tembaga, mangan, dan selenium yang baik. Berkat nutrisi-nutrisi ini, tak heran jika santan bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Orang tua sudah bisa memperkenalkan gurihnya santan sejak Si Kecil berusia 6 bulan.  Santan dapat menjadi sumber lemak yang baik pada makanan pendamping ASI. Bunda bisa mencampur santan dengan bubur nasi dan daging, atau menjadikannya kuah kolak pisang.

BACA JUGA:Mencukur Rambut Bayi: Apakah Benar Membuatnya Lebih Tebal? Mitos atau Fakta?

Santan mengandung asam laurat, yaitu asam lemak jenuh yang diketahui dapat melindungi tubuh dari infeksi. Nutrisi pada santan juga dapat bertindak sebagai antioksidan untuk memperkuat sistem imun, sehingga tubuh lebih kuat melawan infeksi dan bakteri penyebab penyakit.

Selain itu, vitamin B3 pada santan dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, meningkatkan energi, serta menjaga kesehatan sistem peredaran darah dan saraf.

BACA JUGA:Rajanya Buah, Simak 13 Fakta dan Manfaat Buah Durian yang Kaya Nutrisi!

Jika Si Kecil sudah berusia 12 bulan ke atas, santan bisa menjadi pengganti susu. Alternatif ini biasanya digunakan untuk anak yang memiliki alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Pilihlah produk susu dari santan yang diperkaya dengan kalsium agar tetap bisa mendukung pembentukan tulang dan giginya.

Sumber: