Mencukur Rambut Bayi: Apakah Benar Membuatnya Lebih Tebal? Mitos atau Fakta?

Mencukur Rambut Bayi: Apakah Benar Membuatnya Lebih Tebal? Mitos atau Fakta?

-Ilustrasi-

MEMORANDUM - Tradisi mencukur rambut bayi di Indonesia telah berlangsung turun-temurun, dengan keyakinan bahwa mencukurnya sampai gundul dapat membuat rambut bayi lebih tebal. Namun, apakah ini benar adanya atau hanya mitos? Simak penjelasan di bawah ini.

BACA JUGA:Bolehkah Ibu Diabetes Menyusui Bayi? Berikut Ini Penjelasannya

Mitos atau Fakta?

Sampai saat ini, keyakinan bahwa mencukur rambut bayi dapat membuatnya lebih tebal hanya sebatas mitos. Tidak ada bukti kuat yang mendukung anggapan ini. Mencukur rambut bayi tidak mempengaruhi ketebalan, warna, atau laju pertumbuhan rambutnya.

BACA JUGA:5 Tips Jitu Menenangkan Bayi Rewel Tanpa Harus Ribet

Perubahan Ketebalan Rambut Bayi:

Rambut bayi akan mengalami perubahan hingga usia 1 tahun, dipengaruhi oleh faktor hormon. Meskipun rambut mungkin tampak lebat saat lahir, beberapa bulan kemudian bisa mengalami kerontokan dan penipisan. Posisi telentang bayi juga dapat menyebabkan kerontokan pada bagian belakang kepala.

Jangan khawatir, kerontokan rambut ini umumnya berkurang ketika bayi dapat mengangkat kepala dan berguling. Rambut bayi biasanya tumbuh lebat dan tebal sekitar usia 6 bulan.

BACA JUGA:10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu!

Cara Merawat Rambut Bayi Setelah Dicukur:

Jika rambut bayi telah dicukur, Bunda dapat merangsang pertumbuhannya dan mencegah kerontokan dengan beberapa cara, antara lain:

BACA JUGA:Penyakit yang Sering Menyerang Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan

• Memberikan ASI eksklusif atau MPASI bergizi setelah usia 6 bulan.

• Menggunakan minyak kelapa murni atau gel lidah buaya, yang dapat diaplikasikan pada kepala bayi sebelum keramas.

Sumber: