2 Warga Gayungan Dikeroyok Gerombolan Pesilat yang Konvoi di Jalan Gubernur Suryo

2 Warga Gayungan Dikeroyok Gerombolan Pesilat yang Konvoi di Jalan Gubernur Suryo

Pelepis kiri Satria robek dan berdarah-darah usai dikeroyok pesilat di Jalan Gubernur Suryo. --

SURABAYA, MEMORANDUM -Dua pemuda menjadi korban pengeroyokan yang diduga dari gerombolan pesilat di Jalan Gubernur Suryo, Minggu (15/1/2024) sekitar pukul 23.30.

Peristiwa itu, dialami Satria dan Adit, keduanya warga Jalan Gayungan Menanggal.

Akibat dikeroyok, pelepis kiri Satria robek dan berdarah-darah, sedangkan temannya Adit terkena pukulan di kepala dan siku kanannya menderita luka memar.

 "Saya dikeroyok, dipukuli ditendang oleh puluhan pesilat yang sedang konvoi, sehingga pelepis kiri saya robek dan berdarah-darah," kata Satria saat ditemui Memorandum di lokasi kejadian. 

Satria mengungkapkan, saat itu usai cangkrukan bersama Adit di Circle K Taman Apsari sekitar pukul 23.00. Kemudian hendak pindah lokasi cangkrukan di Jalan Tunjungan dengan berjalan kaki. 

Sampai di depan warung kopi (warkop) Transnet Jalan Gubernur Suryo, Satria bermaksud mem-video temannya Adit menggunakan kamera HP-nya. 

Saat merekam, masih kata Satria, secara bersamaan melintas gerombolan pesilat sedang konvoi mengendarai motor boncengan dan membawa atribut. Mengetahui ada yang mem-video kemudian mereka pun berhenti dan menghampirinya. 

Awalnya, hanya satu, dua orang yang turun menegur Satria supaya menghapus hasil rekaman video di HP. Tapi, teman-temannya yang berada di barisan belakang ikut mengerumuni kedua korban lalu mengeroyok, memukuli, dan menendangnya. 

"Saya sebenarnya merekam teman saya menggunakan HP sambil jalan, namun dikira merekam gerombolan pesilat yang melintas. Kemudian beberapa di antara mereka turun lalu menghampiri saya untuk menghapus video," jelas Satria.

Beruntung kejadian pengeroyokan cepat dicegah oleh rekan-rekan pesilat. Kemudian mereka meneruskan perjalanan ke arah Panglima Sudirman. "HP saya aman, hanya disuruh menghapus rekaman videonya saja oleh pelaku," ujar Satria sambil mengusap darah yang keluar di pelepis kiri menggunakan tangannya.

Mengetahui ada yang terluka, beberapa warga mencoba memberikan pertolongan kepada Satria dengan menghubungi Command Center 112. Tak lama, petugas dari BPBD dan petugas PMI Surabaya kemudian merawat pelepis Satria dan temannya Adit yang terluka.

Satria dan Adit masih ragu apakah akan melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Genteng atau tidak. "Saya pikir dulu lapor polisi atau tidak. Saya mau pulang dulu," kata Satria dan Adit. (*) 

Sumber: