Satpol PP Surabaya Perang Lawan Miras, 12 Remaja Diciduk saat Pesta di Taman Jagir

Satpol PP Surabaya Perang Lawan Miras, 12 Remaja Diciduk saat Pesta di Taman Jagir

Belasan remaja diamankan petugas Satpol PP Surabaya. -Alfin-

SURABAYA, MEMORANDUM - Buntut tiga orang mahasiswa meninggal dunia diduga usai pesta minuman keras (miras), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya semakin masif lakukan razia miras baik siang maupun malam hari. Operasi rutin ini dilakukan guna menekan peredaran miras

Seperti halnya yang dilakukan oleh petugas Satpol PP, Minggu 14 Januari 2024 dini hari. Sebanyak 12 remaja dijaring petugas  ke kantor Satpol PP Surabaya. Mereka diamankan karena sedang pesta miras di Taman Jagir Wonokromo. 

"Personel kami sedang melakukan patroli rutin. Dan mereka mendapati anak-anak muda yang sedang bergerombol, setelah kita periksa ternyata ada 2 botol bekas miras,” kata M. Fisker selaku Kasatpol PP Surabaya. 

Menurut Fikser, para remaja tersebut diamankan saat petugasnya melakukan patroli di rutin yang merupakan tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan operasi sebelumnya. Fikser juga mengatakan, setelah maraknya korban akibat miras pihaknya mengadakan kegiatan rutin seperti patroli dan pengawasan.

BACA JUGA:Pesta Miras, 21 Terjaring Satpol PP, Disanksi Rawat ODGJ di Liponsos

"Kegiatan menyisir beberapa tempat yang kita anggap rawan ini kami lakukan ditiap malam yang masuk kedalam Operasi Asuhan Rembulan. Sasar kami adalah tempat rawan yang terindikasi adanya aktivitas minum minuman beralkohol," kata Fisker. 

Dari hasil jangkauan tersebut, petugas membawa barang bukti berupa delapan buah sepeda motor, serta dua botol bekas minuman keras. Petugas juga melakukan tes urine kepada remaja terjaring tersebut.

Saat ini 12 remaja tersebut telah dikembalikan lagi kepada orang tuanya masing-masing usai didata dan jalani sanksi sosial berwisata ke Liponsos. Fikser berharap, para remaja itu mendapat efek jera usai diamankan oleh pihaknya.

"Kali ini kami lakukan pembinaan, kita panggil pihak keluarganya. Kami ingin ada efek jera, sehingga mereka enggan lagi melakukan tindakan yang serupa," pungkasnya. (alf)

Sumber: