Ketua PWI Bojonegoro Apresiasi Polisi Tangkap Wartawan Abal-abal Yang Lakukan Pemerasan
Ketua PWI Kabupaten Bojonegoro, M. Yazid--
BOJONEGORO, MEMORANDUM - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro M. Yazid mendukung penuh Polres Bojonegoro, melakukan penangkapan 5 orang oknum wartawan yang diduga melakukan pemerasan terhadap pengusaha solar.
Ketua PWI Kabupaten Bojonegoro, M. Yazid mengapresiasi keberanian masyarakat yang mau melapor terkait insiden dugaan pemerasan tersebut.
Sebab hal itu bisa menjadi pembelajaran bersama, utamanya pada para wartawan yang telah diakui kompetensinya menjalankan kerja pers.
"Sebab wartawan tidak hanya berbekal press card (kartu pres) saja, namun juga harus mentaati Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan peraturan lainnya tentang pers," katanya M. Zayid.
BACA JUGA:Ketua AJI Bojonegoro Dukung Pihak Kepolisian Ringkus Oknum Wartawan yang Lakukan Pemerasan Pengusaha Solar
Menurut Zayid aksi dugaan pemerasan sebagaimana terjadi tentu sangat tidak dibenarkan, sebab bertentangan dengan kode etik jurnalistik, apalagi mengatasnamakan wartawan.
"Wartawan asli dan profesional dipastikan tidak akan menyalahgunakan profesi dan tidak akan menempuh cara yang tidak profesional. Silahkan masyarakat melapor, jika merasa diperas oleh seseorang atau segerombolan orang yang mengaku wartawan, jangan takut," tegasnya.
Ia menegaskan, wartawan yang tergabung dalam PWI dipastikan mayoritas sudah mengikuti uji kompetensi, baik jenjang muda, madya, maupun utama. Sehingga nama-nama wartawan yang sudah mengikuti uji kompetensi wartawan dapat diakses di web resmi Dewan Pers.
BACA JUGA:Peras Pengusaha Solar, Oknum Wartawan Ditangkap Satreskrim Bojonegoro
Selain itu, M.Yazid mengapresiasi langkah cepat pihak penegak hukum (Polisi) dalam menangkap terduga pelaku pemerasan tersebut. Pasalnya tidak menutup kemungkinan ada oknum yang juga meresahkan masyarakat dibalik kedok menjadi wartawan.
Oleh karena itu dibutuhkan sinergi semua pihak, baik pers, penegak hukum, maupun masyarakat dalam menangani orang tidak bertanggungjawab yang sering mengaku wartawan atau bahkan oknum wartawan berbuat nakal.
"Sebab wartawan bekerja dengan karya intelektual dan jangan sampai diciderai maupun dikambinghitamkan," tandasnya. (*)
Sumber: