Gadis Kota Ditelan Kehidupan Laknat LGBT (3)

Gadis Kota Ditelan Kehidupan Laknat LGBT (3)

Gadis Kota Ditelan Kehidupan Laknat LGBT--

Marpuah Pilih Posisi Women op Top
 
Sebagai persiapan Marpuah menghadapi sepak terjang suami di malam pertama, gadis ini sampai menghafal lima posisi terbaik. Semua dipelajari dengan detail dan rinci.

Pertama, posisi misionaris: posisi ini membuat pasangan bisa saling terhubung melalui sentuhan, tatapan, dan suara. Posisi ini tergolong ideal dan pas untuk memerlama durasi bercinta.

Kedua, posisi spooning: artinya menyamping. Tenaga untuk posisi ini relatif ringan. Variasi ini bisa menambah kenikmatan sekaligus memerlama durasi hubungan intim.

Ketiga, posisi duduk: pasangan terasa lebih dekat dan seolah-olah saling terikat. Dengan gerakan slow motion, pelan tapi pasti, masing-masing pasangan bakal merasakan sensasi berlebih.

Keempat, posisi woman on top: pria akan merasa lebih dimanjakan dan relaks dalam berhubungan. Belaian lembut dapat menambah nilai lebih.

Kelima, posisi doggy style: posisi ini banyak diklaim sebagai posisi vaforit para perempuan karena dapat menimbulkan rasa yang luar biasa saat penetrasi. Bisa menimbulkan gringgingen sekujur tubuh saking nikmatnya.

“Aku saja sampai hafal di luar kepala. Apalagi Mbak Marpuah,” kata Lika, lantas tertawa tertahan.

“Sayang, aku sendiri belum bisa mempraktikkannya, Om. Belum nikah,” tambah Lika yang memanggil Memorandum dengan sebutan om. Oh my God.

Kepada Lika, Marpuah menceritakan malam pertamanya tak lebih baik dibandingkan dari melihat pertandingan timnas sepak bola Indonesia vs tim mancanegara. Menegangkan tapi selalu kalah.

“Kata Mbak Marpuah, tidak sesuai harapan. Dia merasa diperlakukan seperti gedebog pisang. Tenaganya memang kuat, tapi percuma karena tidak bisa dimanfaatkan sesuai selera.”

Yang membuat Marpuah uring-uringan, di akhir pertandingan babak pertama, Sakdolah  berucap, “Mau nambah?” Terdengar seperti amat sangat merendahkan.

Tidak ada kemesraan. Tidak ada romantisme. Marpuah diperlakukan seperti anak kecil yang baru turun ayunan ombak banyu.

Marpuah kehilangan selera. Sejak itu dia memandang suaminya tak lebih dari pekerja seks. Tukang seks.

Tukang yang dibayar untuk melakukan tugasnya. Cuma, kali ini Marpuah mendapat jatah gratisan sebagai istri. Dari suami. Huh!

Makanya, Sakdolah melakukan tugas sekadarnya. Asal-asalan. Asal pasangan puas. Asal pasangan mencapai puncak. Kalau belum yang diulangi. Gitu aja kok repot. Itulah yang dirasakan Marpuah. (jos, bersambung)


Sumber: