Banjir Surabaya Barat Renggut Nyawa Warga Gresik

Banjir Surabaya Barat Renggut Nyawa Warga Gresik

SURABAYA - Hujan lebat dan angin kencang selama hampir dua jam di wilayah Surabaya barat pada Rabu (31/1) sore, tidak hanya membuat banjir. Tetapi juga mengakibatkan korban luka dan korban jiwa. Dua peristiwa itu terjadi hampir bersamaan. Pertama yakni seorang pengendara motor terluka tertimpa pohon tumbang di Jalan Pakal, sebelah barat SPBU, Benowo. Pria yang diketahui M Rizal (32), warga Perum Cerme Indah, itu terluka di bagian dada kanannya. Korban mengatakan, kejadian itu saat ia berkendara ada ranting yang cukup besar melintang di jalan, sehingga membuatnya berhenti. “Saat berhenti itu tiba-tiba sebuah pohon Sono tumbang dan menimpa saya,” terang Rizal. Robohnya pohon itu membuat beberapa pengendara lain dan warga yang berada di lokasi segera memberi pertolongan kepada korban. Dibantu Linmas korban lalu dibawa ke RSI Benowo. Sementara peristiwa kedua hingga memakan korban jiwa akibat banjir. Ini terjadi di kawasan Jalan Bukit Bali Citraland, Lakarsantri. Dua kakak beradik terseret derasnya parit di jalan itu. Nahas, karena tidak tertolong sang kakak tewas, sedangkan adiknya selamat. Korban tewas yakni seorang pelajar SMP YPPK Wiyung, Daniel Marda Richard (13), warga Jalan Palm Pertiwi, Menganti, Gresik. Informasi yang dihimpun, kejadian nahas itu berawal dari mogoknya motor ayah korban akibat banjir saat menjemput korban sepulang sekolah. Di saat orang tuanya menuntun motor, kedua anaknya itu mengikuti dari belakang dengan jarak sekitar 10 meter.  Saksi mata mengatakan, petaka terjadi ketika korban dan adiknya yakni Christoper (10), bermain gabus dipinggir parit yang airnya meluap. Saat itu, korban terpeleset kedalam parit dan terseret arus. Bahkan, adik korban yang berusaha menolong ikut terseret derasnya arus parit sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh warga yang berada di lokasi. Selama sekitar tiga jam pencarian oleh petugas gabungan, korban akhirnya ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian sudah tak bernyawa. Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Sukiswanto yang ikut dalam pencarian korban mengatakan, saat itu kondisi batas parit dengan jalan tak bisa diketahui lantaran tertutup dengan air. "Korban terpeleset, karena jalan sudah rata air antara parit dan jalan. Adiknya juga sempat hanyut, tapi ada warga yang sempat menolong. Sedangkan kakaknya terseret arus," ujar Heri. (haj/tyo)

Sumber: