Penanganan Banjir di Surabaya Jadi Program Prioritas Tahun 2024, Kembangkan Sistem Jaringan Drainase
Gde Dwi Djajawardana-Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM - Penanganan genangan air dan banjir di Kota Surabaya menjadi prioritas program tahun 2024. Hal ini disampaikan Gde Dwi Djajawardana, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya.
"Penanganan genangan air menjadi program prioritas kegiatan kami di tahun 2024. Ada beberapa kawasan penanganan genangan menjadi skala prioritas," kata Gde Dwi Djajawardana kepada memorandum.disway.id, Minggu, 10 Desember 2023.
BACA JUGA:Pemkot Cari Formula Jitu Tangani Banjir di Surabaya
Gde menjelaskan, ada beberapa upaya yang akan dilakukan DSDABM Surabaya untuk mengatasi banjir. Di antaranya adalah melakukan pengembangan sistem saluran. Karena problemnya saat ini banyak penyempitan saluran maupun sungai yang disebabkan beberapa faktor.
BACA JUGA:Hujan Deras, Surabaya Dikepung Banjir
Misalnya di sungai Kalianak di sana terdapat hambatan penyempitan karena banyak rumah baru atau bangunan lainnya yang memangkas sungai.
"Terutama yang mendekati muara kita normalisasi, misalnya sungai Kalianak, Greges, Surabaya, karena memang ada penyempitan. Jadi di bagian hilir itu menyempit sungainya, arahnya nanti 2024 terkait dengan normalisasi atau pengerukan sedimen," tandasnya.
BACA JUGA:Dua Rumah Pompa Baru di Jambangan Jadi Solusi Atasi Banjir
Adanya penyempitan pada sungai maupun sistem drainse tersebut rawan meluapnya air. Seperti halnya yang terjadi banjir di kawasan Dukuh Kupang, Surabaya, kemarin.
"Itu juga karena adanya penyempitan penyempitan. Pak Wali Kota juga sudah menekankan. Warga juga perlu ada kesadaran kalau misalnya itu difungsikan saluran ya diperhatikan jangan mendirikan bangunan di atas saluran. Jadi harus ada kesadaran, jangan sampai karena ulah satu dua orang kemudian satu kawasan jadi korban," tuturnya.
BACA JUGA:Reses Bersama Warga Menur Pumpungan, Wakil Ketua DPRD Surabaya Disambati Banjir
Sementara pemkot bakal mengembalikan fungsi saluran seperti semula.
"Sekarang masih dilakukan pendataan. Sekaligus kita cari solusi untuk melakukan peningkatan sistem drainasenya. Sebab kondisi ini sulit semisal kita dalamkan, khawatirnya ketika kita dalamkan jadi longsor, rumahnya kena, karena padat penduduk," imbuhnya.
BACA JUGA:Atasi Banjir, Pansus PSU DPRD Surabaya: Pengembang Wajib Bangun Bozem
Sumber: