Pengedar Pil Koplo Asal Surabaya Dikendalikan Napi Lapas Tulungagung
Kapolsek Karangpilang Kompol Risky Fardian Caropeboka menginterogasi Alfin Mahesa.-Faishal Danny-
SURABAYA, MEMORANDUM - Alfin Mahesa, pria asal Jalan Golf, Surabaya, yang diamankan Polsek Karangpilang atas kasus peredaran pil koplo diketahui tidak bekerja sendiri. Selain Arip Sulistiono, ada dua orang dibalik jaringan Alfin Mahesa.
BACA JUGA:2 Sahabat Karib Asal Surabaya Edarkan Pil Koplo
Yang kerap disebut Alfin adalah pria berinisial RD di Porong. Saat ini, ia masuk daftar pencarian orang (DPO). RD adalah orang yang memasok pil koplo ke Alfin untuk diedarkan di Kota Surabaya.
BACA JUGA:Pengedar Pil Koplo Asal Surabaya Baru Dua Bulan Beroperasi
Setiap dua bulan, RD menggelontorkan pil koplo ke Alfin. Jumlahnya pun tak sedikit. Setiap transaksi, RD mengirim pil sebanyak 45 ribu butir. Untuk memudahkan proses pengiriman, barang itu dikemas di botol.
"Setiap satu botol berisikan 1.000 butir pil. Nah, setiap pengiriman itu satu dus berisi 45 botol. Artinya, ada 45 ribu butir yang diedarkan setiap dua bulan," kata Kapolsek Karangpilang Kompol Risky Fardian.
BACA JUGA:Pengedar Pil Koplo Asal Jalan Golf Pernah Tersandung Perkara Jambret
Jaringan ini, kata Risky, dikendalikan oleh satu narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tulungagung. Dia yang selama ini memberi perintah ke RD dan Alfin.
Sementara Alfin mengaku, kali pertama kenal temannya di lapas itu baru beberapa bulan lalu. Saat itu, Alfin dikenalkan oleh AJ, temannya kepada napi lapas itu.
BACA JUGA:Pil Koplo Beredar Masif di Surabaya, Polisi Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
"Dikenalkan Aji dulu pak," aku Alfin.
Sebelum mengedarkan di Surabaya, Alfin lebih dulu mengambil pil haram itu di sekitar bundaran Porong dari RD.
"Ambil di bundaran Porong. Diranjau. Saya dapat ongkos Rp 300 ribu," tutup Alfin. (*)
Sumber: