Cara Memilih Pemimpin yang Baik menurut Penulis Buku, Pengusaha sekaligus Ustaz Ir Misbahul Huda MBA

 Cara Memilih Pemimpin yang Baik menurut Penulis Buku, Pengusaha sekaligus Ustaz Ir Misbahul Huda MBA

Ir Misbahul Huda MBA (tiga dari kanan) bersama Direktur Memorandum Choirul Shodiq (dua dari kanan).--

SURABAYA, MEMORANDUM-Pengusaha, penulis buku, motivator juga ustaz Ir Misbahul Huda MBA hadir di Podcast MemorandumTV, Kamis, 23 November 2023.

Pak Huda sapaan karib mantan Direktur Temprina berbicara banyak utamanya menyambut tahun politik khususnya memilih pemimpin. Selengkapnya bisa disimak di YouTube MemorandumTV pada Jumat, 24 November 2023 pukul 20.00. 

Menurut Huda, di sejarah peradaban manusia, Allah SWT sudah menyiapkan pemimpin-pemimpin untuk umat manusia. Misalnya di zaman Firaun, Allah menyiapkan Nabi Musa AS. 

BACA JUGA:Sambut HUT Ke-54 SKH Memorandum, Profesor Dr Apt Mangestuti Agil MS Jadi Bintang Tamu di Podcast MemorandumTV

Nah, di zaman jahiliyah atau akhir zaman, Allah menyiapkan Nabi Muhammad SAW.  Pemimpin menurut Alquran, lanjut Huda harus benar-benar berani. 

“Artinya bisa mengambil tindakan tegas untuk mengubah sesuatu menjadi baik. Mengambil contoh zaman Wali Kota Surabaya Bu Risma (Tri Risma Harini). Lokalisasi Dolly terbesar se-Asia Tenggara. Kalau diselesaikan dengan ceramah saja, kira-kira Dolly tambah ramai atau sepi. Pasti tambah ramai. Bapak-bapak banyak yang datang dan lupa jalan pulang. Ini guyon. Tapi powernya Bu Risma luar biasa dan akhirnya Dolly tempatnya mo limo (kemaksiatan dan kejahatan) akhirnya tutup,” jelas pria humoris ini. 

BACA JUGA:Nirapambudi Devianto, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Berbagi Pengalaman di Podcast Memorandum TV

Di bagian lain, Huda juga berharap generasi muda atau pemilik suara di tahun politik yang 60 persen adalah generasi milenial tidak boleh pasif. 

“Generasi muda yang mempunyai idealisme bagaimana memilih pemimpin yang baik harus diedukasi. Karena mereka masih belum banyak terkontaminasi,” beber Huda. 

Bagaimana memilih pemimpin atau presiden? Nah, menurut dia, memilih pemimpin harus cerdas. Huda melanjutkan penelitian di 15 negara maju, kriteria pemimpin tidak jauh-jauh dari Alquran dan sifat Nabi Muhammad SAW. Antara lain, honestly (shidiq), visioner (amanah), kompeten (tabliq), inspiring (fathanah). Ini membuktikan bahwa, pemikiran warga negara maju itu sebenarnya sudah sesuai dengan Alquran dan cerdas dalam memilih pemimpin. Spiritual leadership, kompetensi pemimpin harus dikedepankan dan bukan hanya sebatas literasi tapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

“Yang saya maksudkan adalah ritualnya oke, spiritualnya atau spirit Alquran juga oke. Jadi value atau nilai-nilai dalam Alquran dipakai dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya. 

Di akhir podcast, Huda juga menyebut bahwa dirinya dipercaya untuk menjadi calon legislatif (caleg) DPR-RI dapil 7 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang meliputi Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan dan Magetan. Lalu apa yang dicari? 

“Nah, pertanyaan Mas Eko ini mewakili rekan-rekan semua. Sebab, di pekerjaan saya sudah memegang jabatan direktur merangkap-rangkap. Lalu apa? Ternyata setelah saya pikir-pikir, kalau melalui tanda tangan kewenangan akan sampai di seluruh Indonesia. Mencari jalan lain, lebih signifikan merubah ketidakadilan dan karena saya juga mendapatkan amanah. Sebab, dari pusat PKS tentu sudah banyak melakukan kajian. Masak diamanahi saya menolak,” urainya. 

Untuk itu, Huda sudah menyiapkan program-program parenting (mengasuh anak). Apalagi, saat ini, pendidikan parenting sangat dibutuhkan di tengah arus media sosial yang terkadang membuat getir.

Sumber: