Mensos Tri Rismaharini Kunjungi Tulungagung, Pantau Operasi Katarak Gratis di RSUD dr Iskak

Mensos Tri Rismaharini Kunjungi Tulungagung, Pantau Operasi Katarak Gratis di RSUD dr Iskak

Mensos Tri Rismaharini memberikan keterangan pers.--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM- Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini hadir meninjau langsung pelaksanaan operasi katarak gratis untuk masyarakat yang dilaksanakan pada hari Rabu 22 Nopember 2023 di RSUD dr Iskak TULUNGAGUNG.

Operasi katarak gratis ini merupakan inisiasi Kementerian Sosial RI didukung oleh berbagai pihak yang memiliki kepedulian.

Ditemui usai mengunjungi sejumlah pasien yang mengikuti operasi, Risma, sapaan akrab Menteri Sosial itu mengatakan, penyakit katarak menjadi salah satu penyebab terjadinya kebutaan mata pada masyarakat.

BACA JUGA:Forkopimda Tinjau Satpas Prototype Talangagung

Jika tak segera ditangani, imbasnya bisa membuat penderita akan kehilangan penglihatan dan menjadi beban bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

BACA JUGA:Polsek Lakarsantri Patroli Kantor Bawaslu Jatim, Antisipasi Gangguan Pemilu 2024

Oleh sebab itu sejak 2022 lalu, Kemensos bersama pihak lain yang peduli rutin menggelar operasi mata katarak secara gratis.

Hasilnya, Risma mencatat sejauh ini sudah lebih dari 6.000 masyarakat yang tertolong. Mereka tidak sampai menjadi buta karena segera ditangani melalui operasi katarak.

"Kita mulai lakukan 2022 karena data yang kita dapati, jumlah pasien katarak ini sangat banyak, makanya kita melakukan operasi ini dengan dibantu tenaga medis yang luar biasa. Kita sudah melakukannya sampai ke Papua," jelasnya.

Risma mengakui, tak sedikit masyarakat yang masih takut dan antipati pada operasi. Padahal lebih banyak hal yang akan merugikan jika operasi katarak tidak segera dilakukan. Apalagi saat ini, operasi katarak sudah masuk dalam jenis operasi yang bisa ditanggung pembiayaannya oleh BPJS Kesehatan.

"Oya kami sampaikan, operasi katarak sudah dicover BPJS Kesehatan. Jadi masyarakat tidak perlu ragu dan takut," ungkapnya.

Tidak hanya menjangkiti warga usia lanjut, Risma mengungkapkan pernah mendapati anak-anak menderita katarak karena faktor keturunan.

"Kita pernah temukan anak yang menderita katarak, untung saja tidak terlambat penanganannya. Sebab kalau tidak bisa (dioperasi), jadi buta dan menjadi beban bagi diri sendiri dan lingkungannya," tutur Risma.

Sementara Wadir Bidang Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Zuhrotul Aini mengatakan, ada ratusan masyarakat yang tertarik untuk mendaftar operasi katarak ini. Namun hanya 150 an yang memenuhi syarat menjalani operasi.

Sumber: