Gatot, Warga Kertajaya, Surabaya, Korban Tewas KA Tabrak Elf di Lumajang Sering Pulang ke Orang Tuanya

Gatot, Warga Kertajaya, Surabaya, Korban Tewas KA Tabrak Elf di Lumajang Sering Pulang ke Orang Tuanya

Suasana rumah duka di Jalan Gubeng Kertajaya VII-E. --

SURABAYA, MEMORANDUM-Gatot Hary Tjahyono (55), korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Lumajang beberapa waktu ini sering pulang ke rumah orang tua di Jalan Gubeng Kertajaya VII-E. 

Hal itu, diungkapkan kakak Gatot, Ninuk (57). Firasat sebelum kematiannya, almarhum dua bulan terakhir sering pulang ke rumah di Surabaya. Padahal dia tinggal di Ngawi sekarang bersama istri sambungnya.

“Saya juga agak heran dengan sikap adik saya di mana dia kerap pulang dari Ngawi ke Surabaya. Dia kan tinggal di Ngawi dengan istri sambungan. Selama dua minggu sekali dia pulang ke rumah Surabaya. Saya tanya kenapa pulang? Dia menjawab inggin melihat surat surat penting,” ujar Ninuk, Senin, 20 November 2023. 

BACA JUGA:Cerita Dani, Menantu Warsito, Korban Selamat Kecelakaan KA Tabrak Elf di Lumajang: Bapak Sempat Menolak Ikut

Lebih lanjut Ninuk menjelaskan, bahwa Gatot mencari beberapa surat penting dan surat cerai istri pertamanya. Saat dipertanyakan Gatot mengaku hanya ingin melihatnya. “Dia hanya inggin melihat surat surat saja,” imbuh dia. 

BACA JUGA:Cerita Luluk, Istri Suyono, Anggota Satpol PP Kota Surabaya Korban Kecelakaan Maut di Perlintasan KA Lumajang

Sementara keponakan Gatot, Vivi, mengatakan hobi pamannya itu mengamati dan memelihara ikan hias di akuarium. Katanya untuk menghilangkan rasa jenuh. 

Perkataan almarhum awalnya Vivi tidak mengiraukan sebelumnya. Ternyata,  kalimat tersebut menjadi pengingat tentang sosok pamannya, yang sekarang sudah meninggal dunia. 

Vivi mengungkapkan, jika Gatot tinggal di Gubeng Kertajaya VII E37, RT 6 RW 04 Gubeng Airlangga. Namun dua tahun terakhir berdomisili di Kabupaten Ngawi.

Vivi minta kepada pemerintah Lumajang agar memberikan perlintasan kereta api agar insiden seperti ini tidak terjadi lagi seperti yang dialami pamannya tersebut. 

"Kita ketahui masih banyak lintasan kereta api yang tidak ada palang pintu. Dengan kejadian ini semoga ada perhatian khusus, supaya kecelakaan di lintasan kereta tidak terulang," harap Vivi.

Dia mengatakan, jika keluarganya terkejut mendengar kabar Gatot menjadi salah satu korban dalam kecelakaan tersebut. Sebanyak 15 korban semuanya teman SMA Gatot. 

Peristiwa itu akhirnya sampai ke keluarganya. Vivi pertama kali mendapat kabar duka itu dari istri Gatot, Wiwik Tur Andayani. 

Kabar dari istri pamannya itu mengatakan, bila Gatot selesai menghadiri acara reuni SMA di pantai di Banyuwangi, dan sedang perjalanan menuju Surabaya pada Minggu (19/11) pukul 18.00.

Sumber: