Oknum Guru SMK Cabuli Puluhan Siswa

Oknum Guru SMK Cabuli Puluhan Siswa

LAMONGAN -  Dunia pendidikan di Kabupaten Lamongan tercoreng ulah seorang oknum guru di salah satu SMK negeri. Pria berinisial AG yang juga guru Matematika ini mencabuli puluhan siswanya. Hingga Senin (28/1) petugas Satreskrim Polres Lamongan terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu. Informasi yang dihimpun Memorandum, oknum guru yang beberapa tahun belakangan pindahan dari luar pulau itu memang memiliki gelagat yang mencurigakan. Beberapa kali dia kerap menghubungi siswa khususnya yang pria untuk datang ke rumah dengan alasan ada pelajaran tambahan. Lantaran alasan itu, beberapa siswa pria tak merasa curiga dengan ajakan oknum guru tersebut. Bahkan menurut sumber Memorandum, beberapa kali oknum guru itu mengundang siswa prianya datang ke rumah, untuk berdiskusi masalah pelajaran serta menemani dia lantaran istrinya keluar. “Biasanya dia meminta datang ke rumah saat istrinya tidak di rumah,” ungkap sumber tersebut. Namun yang terjadi beberapa siswa yang diminta datang itu tidak diajak ke rumahnya, tapi malah diajak ke rumah kontrakan AG  yang diduga selama ini sebagai lokasi eksekusi untuk berbuat tidak senonoh. Melalui bujuk rayu, beberapa siswa itu akhirnya dipaksa melayani nafsu menyimpang AG. Atas kejadian itu beberapa orang tua siswa sempat melapor ke kepala sekolah setempat. Hanya saja belum ada tindak lanjut yang lebih serius. Selain itu para orang tua korban tidak segera melapor ke aparat kepolisian. Saat didatangi ke kantornya, Kepala SMK Negeri 1 Lamongan Drs Tri Waluyo sedang tidak berada di tempat. Sedangkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan M Nurkhozin, enggan berbicara soal dugaan pencabulan itu. Tetapi ia membenarkan tentang kejadian tersebut. Dia menyebutkan bila masalah tersebut sudah ditangani di Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Lamongan. "Memang benar ada dan laporannya sudah kami serahkan pada cabang dinas. Untuk masalah ini saya tidak berani berkomentar. Langsung saja ke kepala sekolah atau kepala cabang dinas," kata Nurkhozin kepada Memorandum, Senin (28/1). Terpisah, Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. Namun, diakuinya bila saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan. "Kami sudah turunkan tim untuk mengecek kebenaran kejadian itu. Sementara ini kami masih lidik," kata alumni Akpol 2008 ini, kemarin. Senada dengan Kasatreskrim Polres Lamongan, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Provinsi Jawa Timur Anom Surahno mengaku tengah menindaklanjuti kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum ASN guru di Lamongan itu. “Tentunya mekanismenya melalui dinas pendidikan setempat kemudian ke inspektorat. Nantinya memang kami di BKD akan ikut menentukan terkait sanksi bagi yang bersangkutan,” ungkap Anom. (al/har/yok/nov)

Sumber: