Ketahui Tokoh Bung Tomo, Pahlawan Pertempuran 10 November

Ketahui Tokoh Bung Tomo, Pahlawan Pertempuran 10 November

Bung Tomo, sosok pahlawan yang menginspirasi. Semangatnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia patut kita teladani. Mari kita terus mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa dan negara.-merdeka.com-

Pada tahun 1939, pada usia 19 tahun, ia menjadi reporter dan penulis untuk harian berbahasa Jawa "Express".

Tiga tahun setelahnya, Bung Tomo bekerja di Kantor Berita Antara di jurusan Bahasa Indonesia wilayah Jawa Timur.

Bahkan di usianya yang ke-25, ia menjadi pimpinan Kantor Berita Antara di Surabaya. Pada masa pendudukan Jepang, ia memberitakan kemerdekaan Indonesia dalam bahasa Jawa agar tidak mudah disensor oleh penjajah.

BACA JUGA:Pelebaran Jalan Stadion Gelora Bung Tomo Dikebut

Perjuangan Kepahlawanannya Bung Tomo 

Menjadi jurnalis tidak menyurutkan semangat juang Sutomo. Sebaliknya, antusiasme justru semakin meningkat.

Pada tahun 1944, ia terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru dan menjadi pengurus Organisasi Pemuda Republik Indonesia (PRI) di Surabaya.

Keberanian dan patriotisme Bung Tomo terungkap pada peristiwa 10 November 1945. Ia memimpin bangsa Indonesia khususnya di Surabaya untuk melawan penjajah Inggris yang ingin merebut kembali Indonesia.

Pidato heroiknya di radio mampu mengobarkan semangat masyarakat untuk berjuang membela Indonesia. Peristiwa ini, pada tanggal 10 November 1945, kemudian diubah menjadi Hari Pahlawan.

Peran Bung Tomo Setelah Kemerdekaan 

Lima tahun setelah kemerdekaan, Bung Tomo menjadi Menteri Negara bagi mantan kombatan bersenjata dan Menteri Sosial Sementara pada masa pemerintahan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Ia juga menjadi anggota DPR pada tahun 1956 hingga 1959 mewakili Partai Rakyat Indonesia.

Setelah itu, karier politiknya beragam, terkadang mendukung penguasa, terkadang mengkritik mereka.

Pada awal rezim baru pada tahun 1978, pemerintah menangkapnya karena kritiknya, namun dia dibebaskan setahun kemudian.

Pasca bebas, Bung Tomo lebih fokus pada keluarga dan anak-anaknya. Dia bekerja keras untuk memastikan bahwa anak-anaknya berhasil dalam pendidikan.

Sumber: