Kapolres Lamongan Pimpin Simulasi Penanggulangan Bencana Banjir Terpadu
Lamongan, Memorandum.co.id - Kapolres Lamongan, AKBP Harun memimpin latihan simulasi penanggulangan bencana banjir terpadu yang digelar di halaman kantor Dinas Tenaga Kerja Pemkab Lamongan Jalan Jaksa Agung Suprapto, Selasa (14/1/2020). Apel diikuti Bupati Lamongan H. Fadeli, Dandim 0812/Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono dengan Komandan Aple Kasat Sabhara AKP Fadelan. Simulasi ini melibatkan 1 Pleton pasukan dari Kodim 0812/Lamongan, 1 Pleton dari Polres Lamongan, 1 Regu dari Dishub Lamongan, 1 Regu dari Dinkes, 1 Regu dari BPBD, 1 Regu dari Damkar, 1 Regu dari relawan Santana, dan 1 Regu dari relawan Tagana. Kapolres Lamongan membeberkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika Jawa Timur yang menyebutkan bahwa beberapa wilayah di Jawa Timur akan terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan angin kencang. Sementara itu, secara geografis Kabupaten Lamongan rentan terjadi bencana karena dilalui Sungai Bengawan Solo sepanjang 68 KM dan garis pantai sepanjang 47 KM. "Tentang bencana di Bengawan Solo karena ada beberapa titik tanah yang longsor dan juga adanya curah hujan yang tinggi di hulu Bengawan Solo, juga mengakibatkan dampak adanya banjir yang sangat tinggi. Dan di daerah selatan rawan dengan bencana angin, tanah longsor. Ancaman-ancaman yang selalu ada di depan mata diperlukan kesiapsiagaan kepada seluruh elemen penanggulangan bencana secara bersama-sama, bersinergi dalam penanggulangan bencana sangat dibutuhkan," beber Harun. Dalam simulasi ini, pasukan dilatih bagaimana penanggulangan bencana, bagaimana evakuasi korban bencana. "Maka akan terbentuk fasilitas dan kapabilitas penanggulangan bencana secara terpadu," sambungnya. Latihan penanggulangan bencana ini difokuskan kepada kelompok-kelompok masyarakat seperti anak-anak, Lansia dan masyarakat khusus. Sementara itu, Bupati Lamongan, H. Fadeli menyatakan jika latihan terpadu penanggulangan bencana ini diwujudkan untuk penanggulangan bencana di seluruh wilayah di Kabupaten Lamongan. "Mari kita berinvestasi kesiapsiagaan dalam kegiatan prabencana agar dampak yang ditimbulkan akibat bencana dapat diminimalisir, baik korban jiwa maupun dampak ekonomi dan sosial. Saya mengajak kepada seluruh komponen dan masyarakat untuk berperan aktif dalam memelihara lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, menanami kembali hutan-hutan yang gundul, serta bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar dan tidak membuang limbah kimia ke sungai, karena alam yang di sini adalah pinjaman anak cucu bukan warisan nenek moyang kita," jlentrehnya.(al/har)
Sumber: