Aplikasi Mobile JKN Bikin Warga Bojonegoro Tenang Akses Layanan Kesehatan

Aplikasi Mobile JKN Bikin Warga Bojonegoro Tenang Akses Layanan Kesehatan

Warga Bojonegoro pengguna layanan JKN--

BOJONEGORO, MEMORANDUM - Salah satu mahasiswa semester akhir di salah satu universitas di Kabupaten BOJONEGORO mempunyai pengalaman yang tidak terlupakan dengan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ia harus rawat inap. Yumala Septiana (22), yang bertempat tinggal di Kabupaten BOJONEGORO ini pernah mengalami luka serius saat jari telunjuk tangannya harus dilakukan tindakan secara intensif. Beruntung, ia telah mengunduh Aplikasi Mobile JKN sehingga tidak terlalu rumit saat harus menyampaikan pada petugas rumah sakit untuk pendaftaran administrasi.

“Malam itu, tiba-tiba jari telunjuk saya kena pisau yang cukup dalam saat hendak memasak makanan. Kepala juga agak terasa pusing karena darah yang keluar lumayan banyak. Dengan sigap, ibu langsung membawa saya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan. Alhamdulillah rumah sakitnya ternyata telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Namun saat di loket, saya kaget karena dompet yang berisi identitas diri ketinggalan. Selanjutnya petugas rumah sakit meminta saya untuk menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital melalui smartphone atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Beruntung, saya sudah memasang Aplikasi Mobile JKN,” ucap gadis yang akrab disapa Yuma ini.

BACA JUGA:Aplikasi Mobile JKN No Ribet, Warga Bojonegoro Puas

Yuma menceritakan saat ditangani di UGD, ia merasa tenang karena dokter dan perawatnya ramah dan cekatan. Walaupun kurang lebih hanya enam jam saja di UGD, Yuma merasakan sebagai peserta JKN tidak di nomor duakan.

“Awalnya saya ragu dan takut, jangan-jangan menggunakan layanan JKN itu nanti administrasinya ribet dan lama menunggu antreannya. Ternyata setelah saya mengalami kejadian enam jam di IGD, layanan JKN begitu berarti dan tidak ada diskriminasi dengan pasien lainnya. Saya dan keluarga terdaftar sebagai peserta mandiri sejak tahun 2020 dan tidak pernah telat untuk membayar iuran,” terang Yuma.

Yuma merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN karena telah menjamin seluruh biaya selama menjalani perawatan di rumah sakit. Bahkan Yuma sempat memberikan apresiasi yang luar biasa kepada BPJS Kesehatan. Berkat kehadiran Aplikasi Mobile JKN, ia dapat mengakses layanan Program JKN dengan lebih efektif dan efisien.

BACA JUGA:Warga Sukorejo Bojonegoro Rasakan Kemudahan Layanan JKN untuk Sembuhkan Tiroid

“Kalau tidak diingatkan petugas rumah sakit waktu itu mungkin saya tidak akan mengenal lebih dalam mengenai manfaat dari Aplikasi Mobile JKN yang ada di smartphone saya,” kata Yuma.

Mempunyai kegiatan juga di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Bojonegoro yang bergerak di bidang Food and Beverage, membuat Yuma merasa sangat terbantu dengan adanya Aplikasi Mobile JKN karena bisa diakses dengan mudah oleh semua peserta JKN. Menurutnya dengan perkembangan teknologi sekarang ini banyak orang sudah beranjak untuk melakukan pekerjaan yang lebih mudah dan efisien.

“Aplikasi Mobile JKN ini mudah sekali dilakukan dan efisiensi waktu, terutama untuk yang mempunyai aktivitas setiap harinya. Fitur-fitur Aplikasi Mobile JKN ini contohnya mulai dari pelayanan informasi terkait iuran peserta, cek lokasi fasilitas kesehatan, jadwal tindakan operasi, hingga ketersediaan tempat tidur. Selain itu kehadiran Aplikasi Mobile JKN juga memudahkan peserta JKN yang tinggal jauh dari Kantor BPJS Kesehatan karena lebih hemat waktu, tenaga, dan biaya.

BACA JUGA:Ibu Ini Percayakan Terapi Tumbuh Kembang Sang Buah Hati Pakai JKN

Dengan hal ini Yuma mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang sangat baik bagi BPJS Kesehatan karena telah memberikan layanan terbaik dari segi pelayanan offline maupun online. Yuma berharap semoga Program JKN dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia hingga ke pelosok negeri ini dan tanpa terkecuali.

“Tiada duanya layanan Kesehatan yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan. Siapa yang bilang jika berobat menggunakan JKN akan sulit prosedurnya. Jika tidak mengalami dan membuktikan sendiri, memang tidak akan percaya. Namun doanya sehat terus untuk seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Bojonegoro,” tutup Yuma.(ru)

Sumber: