Pilwali Surabaya, PDI-P Ditawur

Pilwali Surabaya, PDI-P Ditawur

Partai Gerindra, PKB, dan PAN Bersatu
Surabaya, Memorandum.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bakal mendapat lawan tangguh dalam pilkada Surabaya 2020. Ini setelah Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan beberapa parpol lain memberikan sinyal berkoalisi dan mengusung mantan Kapolda Jatim Irjenpol (Purn) Machfud Arifin sebagai calon wali kota pada Pilwali Surabaya 2020. Dengan calon yang sama, parpol-parpol siap menggalang koalisi besar untuk head to head menghadapi jago PDI-P. Salah satu kesiapan tersebut dikatakan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Supriyanto mengaku telah intens berkomunikasi politik dengan semua parpol untuk mengusung calon wali kota. Bahkan, sudah ada gambaran parpol-parpol yang akan menggalang koalisi besar. “Nanti kita umumkan setelah fix parpol yang berkoalisi.Yang penting dalam membangun bangsa ini tidak boleh ada dendam. Siapa pun yang bisa memberi pilihan untuk menyejahterakan rakyat Surabaya, akan kita dukung,"ungkap dia. Lebih jauh, dia mengatakan, sebelum Partai Gerindra memunculkan nama Machfud Arifin, sudah ada parpol yang siap membangun koalisi dengan Partai Gerindra. Apalagi, setelah mantan ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Jatim pada Pilpres 2019 tersebut daftar lewat Partai Gerindra. Kian banyak parpol yang akan bergabung. "Dulu tak ada nama Pak Machfud Arifin saja sudah ada enam parpol yang komunikasi intens dengan kita. Sekarang, tambah banyak lagi. Ya, kita tunggu saja tanggal mainnya," tandas Supriyanto. Mengenai pembiayaan kampanye hingga pencalonan, kata dia, tak bisa dipungkiri jika di Pilwali 2020 akan membutuhkan anggaran besar. Nah, untuk menanggung biaya tersebut akan dilakukan gotong royong. Hal senada juga diungkapkan Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, BF Sutadi. Menurut dia, dirinya sudah menjalin komunikasi politik dengan semua parpol. "Untuk Pilwali Surabaya ini memang cair," ungkap dia. Soal Machfud Arifin yang juga banyak dibidik parpol lain, Sutadi menandaskan, peluang berkoalisi cukup besar."Kalau calon yang dibidik sama, peluang untuk menjalin koalisi cukup besar,"imbuh dia. Sementara Sekretaris DPC Partai Gerindra AH Thony mengatakan, penjaringan ini merupakan tahap pematangan dari para kandidat untuk nantinya diusulkan kepada DPP. Dari 18 calon yang daftar akhirnya mengerucut menjadi empat nama dan dilakukan scoring pada rakercabsus, Sabtu (11/1). Yakni Irjenpol (Purn) Machfud Arifin, KH Zahrul Azhar Asad (Gus Hans), Hariyanto, dan dr Gamal Albinsaid."Perangkingan dalam rakercabsus tersebut untuk memutuskan nama-nama yang akan dibawa ke DPP melalui DPD," tandas dia. Dari empat nama tersebut, lanjut Thony, selain akan disodorkan kepada DPP Partai Gerindra, juga disodorkan ke parpol-parpol lain yang ingin berkoalisi dengan Partai Gerindra.Mengingat saat ini Partai Gerindra membutuhkan koalisi dengan partai lain agar dapat  mengusung calon Namun, Thony belum bisa membeberkan parpol mana yang sudah merapa ke Partai Gerindra. Sebab ada parpol yang perlu koordinasi hingga tingkat DPP. "Pilwali Surabaya ini cukup unik karena menarik semua parpol. Karena itu, lobi-lobi tak hanya lewat DPC dan DPD, tapi juga harus ke  pusat (DPP).Karena bisa jadi di bawah (DPC dan DPD) setuju,  tapi di atas (DPP) tidak setuju. Sekretaris DPC PDI-P Surabaya Baktiono  ketika dikonfirmasi soal paslon yang akan direkom DPP untuk Pilwali Surabaya 2020 mengaku, belum tahu. "Sampai saat ini belum ada yang tahu rekomendasi DPP diturunkan ke siapa," ungkap dia. Yang jelas, lanjut dia, jika rekom dari DPP sudah turun ke salah satu calon, DPC akan menyosialisasikan dan menyolidkan seluruh kader dan simpatisan serta menyampaikan visi dan misinya ke masyarakat. "Kami akan mengajak  kelompok dan komponen masyarakat untuk turut bergabung  dalam membangun Surabaya," tandas dia. Ditanya wacana koalisi besar mengusung mantan ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jatim  di Pilpres 2019 untuk head to head dengan jago PDI-P, Baktiono menegaskan, dalam peraturan perundang-undangan, PDI-P yang memiliki modal 15 kursi bisa mengusung paslon sendiri. Meski begitu, PDI-P tetap berusaha mengajak koalisi parpol lain dan kelompok masyarakat untuk membangun Kota Surabaya yang berkepribadian. "Jika toh PDI-P harus berjuang sendiri, ya tidak masalah. PDI-P  mengajak untuk menjalankan demokrasi Pancasila dengan baik. PDI-P menganggap semua parpol adalah saudara. Yang jelas, PDI-P siap memenangkan Pilwali Surabaya ini," tandas dia.  >>> selanjutnya : Machfud Arifin Nyatakan Siap .....

Sumber: