Mengenal Tari Beskalan yang Turut Menyambut Kedatangan Kapolda Jatim

Mengenal Tari Beskalan yang Turut Menyambut Kedatangan Kapolda Jatim

Tari Beskalan Putri Malangan memiliki gerakan yang pada dasarnya serupa dengan Tari Ngremo-Malangkota.go.id-

SURABAYA, MEMORANDUM - Tari Beskalan Putri turut menyambut kedatangan Irjen. Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si. sebagai Kapolda Jatim.

Mantan Kapolda Kaltim kelahiran 11 Maret 1967 itu memang kelahiran Kota Malang, yang juga merupakan asal dari kesenian ini lahir.

Mengutip situs warisan budaya Kemendikbud, Tarian Beskalan Putri, sebuah seni pertunjukan yang dipercaya bermula pada tahun 1930-an, ketika seni Ludruk berkembang pesat di kawasan ini.

Asal-usul kata "Beskalan" diyakini berasal dari kata "Bakalan," yang pada masa lalu sering dipersembahkan di jalanan seperti pengamen.

Awalnya, tarian ini ditampilkan oleh laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak perempuan yang ikut menarikan jenis tarian ini.

Tarian Beskalan Putri memiliki kemiripan dengan Tari Ngremo, dan variasi ngremo lainnya, termasuk gaya Beskalan, populer di berbagai wilayah di Jawa Timur.

Namun, yang paling dikenal adalah Ngremo Putri gaya Malangan, yang memiliki perbedaan signifikan dari jenis ngremo lainnya.

BACA JUGA:Tari Beskalan dan Prosesi Pedang Pora Sambut Kedatangan Kapolda Baru Jatim

Dalam hal kostum, Tari Beskalan Putri, atau yang sering disebut sebagai Ngremo Putri Malangan, menggabungkan elemen busana penari Gambyong dan penari Topeng Malangan.

Ciri-cirinya meliputi:

- Rambut yang dihias dengan sanggul (cemara) dan cundhuk menthul, yang kadang-kadang dihiasi dengan melati.

- Kemben sebagai busana utama, yang dipadukan dengan ilat-ilatan. Selendang juga menjadi aksesori utama karena tarian ini sering melibatkan permainan selendang.

- Pakaian bawahan penari Beskalan Putri hampir identik dengan pakaian bawahan penari topeng Malangan.

Ditambah lagi dengan penggunaan kaus kaki putih, yang umumnya digunakan dalam tarian khas wilayah Timur Jawa Timur. Selain itu, terdapat gongseng (semacam kerincing yang dipasang di kaki) yang berfungsi sebagai ritma saat kaki penari menari.

Dengan sejarah yang kaya dan perbedaan gaya yang mencolok, Tari Beskalan Putri menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Jawa Timur.

Tarian ini tidak hanya memperkaya budaya seni pertunjukan Jawa Timur, tetapi juga mencerminkan perkembangan dan evolusi kesenian tradisional di wilayah tersebut.

Tari Beskalan Putri Malangan memiliki gerakan yang pada dasarnya serupa dengan Tari Ngremo, dengan kekhasan gerakan yang lincah dan dinamis, tetapi memiliki nuansa yang lebih feminin karena menggambarkan tarian perempuan. Gerakan tarian ini memancarkan keanggunan, namun tetap mempertahankan kekuatan dalam setiap langkahnya.

BACA JUGA:Ditunjuk Jadi Kapolda Jatim, Irjenpol Imam Sugianto Minta Doa Agar Bisa Jalankan Tugas dengan Baik

Pada awalnya, Tari Beskalan ditampilkan dengan diiringi alat musik sederhana, termasuk jidor. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini kini ditemani oleh gamelan Jawa lengkap dengan laras Slendro, yang telah menjadi ciri khas gamelan ala Jawa Timuran.

Sejarah pertunjukan tarian ini mencakup penampilan awalnya di jalanan, kemudian menjadi bagian penting dalam pembukaan pertunjukan Ludruk.

Dalam tradisi tari ini, para penari Beskalan atau Ngremo Putri juga sering menyanyikan tembang-tembang permulaan sebelum pertunjukan Ludruk dimulai.

BACA JUGA:Irjen Pol Imam Sugianto Jabat Kapolda Jatim, di dalam TR Terdapat Promosi, Rotasi hingga Pensiun

Jumlah penari yang tampil bisa satu atau lebih, tergantung situasi dan kondisi.

Hingga saat ini, Tari Beskalan Putri masih bertahan dan kadang-kadang ditampilkan sebagai tarian penyambutan tamu.

Saat ini lebih banyak penari perempuan yang menarikannya daripada penari laki-laki, sedangkan Beskalan masih sering ditarikan oleh laki-laki yang berperan sebagai perempuan.

Tarian ini juga sangat cocok sebagai tarian penyambutan tamu di berbagai acara pemerintahan. (*)

Sumber: