Wasapadai Banjir Rob Empat Hari Berturut-turut

Wasapadai Banjir Rob Empat Hari Berturut-turut

Surabaya, Memorandum.co.id - Fenomena pasang maksimum atau banjir rob dipastikan menghampiri daerah pesisir Surabaya pada 9-13 Januari 2020 atau empat hari ke depan. Ketinggian air pasang maksimum di wilayah pesisir dari permukaan laut mencapai 130-150 cm. Ari Widjajanto Kepala Kelompok Forecaster Stasiun Meteorologi Tanjung Perak Surabaya menegaskan, nanti malam dipastikan terjadinya pasang maksimum yakni Daerah Pelabuhan Surabaya pukul 22.00-24.00 WIB dan Pesisir Surabaya Timur pukul 22.00-23.00 WIB. “Terasa genangannya di pesisir pantai Surabaya pukul 23.00-24.00 WIB. Tentunya, dampak banjir rob ini yang lebih dominan terjadi di pesisir lebih rendah dari permukaan laut,” kata Widjajanto kepada Memorandum, Kamis (9/1/2020). Ari menerangkan, banjir rob ini merupakan pasang tertinggi (istimewa) dibandingkan pada tahun sebelumnya. Karena bersamaan dengan fenomena astronomi pada tanggal 11 hingga 15 Januari akan terjadi gerhana bulan dan bulan purnama. “Banjir rob tahunan memang terjadi di wilayah Surabaya. Namun tahun ini pasanga maksimum lebih tinggi,” jelas dia. Ari menjelaskan, yang jelas fenomena ini sangat berdampak terhadap munculnya genangan air yang dapat mengganggu transportasi air di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat serta bongkar muat di pelabuhan. "Seberapa jauh radius dampak banjir rob di pesisir itu tergantung pada kelandaian wilayahnya. Puncaknya pasang maksimum diprediksi terjadi, Sabtu (11/1) besok," tegas dia. Dan saat puncak pasang maksimum itu, lanjutnya, bersamaan juga dengan prediksi terjadinya hujan deras di sertai angin kencang. Sehingga genangan berpotensi akan menjadi lebih tinggi. Ketinggian air akan masuk di daratan naik sekitar 10-20 cm dari permukaan laut "Untuk daerah warning diantaranya Surabaya timur dan utara terdampak banjir rob. Namun, pemerintah sudah memetakan dan memasang tanggul, dan plengsengan di daerah pesisir. Contohnya di pesisir di daerah Kalianak dan perak dibuatkan tanggul,” ungkapnya. Dengan ini, BMKG mengimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak pasang air laut maksimum serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG. “Kalau robnya sendiri itu tidak masalah, ketika terjadi bencana itu justru di wilayah pesisir yang ada tambak-tambak ikan, atau usaha di pinggir pantai pasti terkena dampak tersebut. Diharapkan masyarakat lebih waspada terkait banjir rob selama empat hari tersebut,” pungkas dia.(why/gus)

Sumber: