Kurangi Risiko Bencana, BPBD Jember Bentuk 44 Destana

Kurangi Risiko Bencana, BPBD Jember Bentuk 44 Destana

Jember, Memorandum.co.id - Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Jember membentuk 44 Desa Tangguh Bencana (Destana). Hal ini dilakukan untuk mengurangi dan mempercepat pencegahan serta penanganan potensi bencana di suatu wilayah. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Heru Widagdo mengatakan, berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, abrasi sampai gempa bumi bisa saja terjadi di masing-masing wilayah. "Hampir seluruh titik atau peta wilayah di Jember berpotensi terjadi bencana dengan karakteristik masing-masing. Untuk itu, kami membentuk destana dengan harapan masalah potensi bencana dapat ditangani dengan cepat dan warga mengetahui tindakan yang perlu dilakukan bila terjadi bencana," katanya, Kamis (9/1). Dia menjelaskan, tujuan pembentukan desa tangguh bencana adalah untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Juga sebagai upaya untuk meminimalkan risiko dan kerentanan yang diakibatkan bencana alam. "Terlebih lagi perubahan cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, maka masyarakat sendiri juga harus meningkatkan kewaspadaan. Termasuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak risiko bencana di wilayah tempat tinggalnya masing-masing," jelasnya. Heru menambahkan, saat ini pihaknya lebih memfokuskan pada beberapa bencana yang menonjol di Jember semenjak setahun terakhir, seperti bencana hidrometeorologi yang berpotensi angin kencang, tanah longsor, banjir hingga banjir bandang. Antisipasinya dengan melakukan mitigasi, pemetaan dan mendirikan posko kesiapsiagaan di wilayah yang rawan terjadi bencana. "Ada sekitar 13 kecamatan di Jember ini yang berpotensi terjadi banjir hingga tanah longsor. Salah satunya Kecamatan Sumberbaru yang berpotensi terjadi bencana banjir bandang. Untuk itu, kami berharap kepada warga yang selama ini tinggal di wilayah rawan bencana alam agar selalu waspada dan berhati-hati. Terlebih, jika cuaca sedang tidak menentu seperti sekarang ini," pungkasnya. (edy/epe)

Sumber: