Progres Masih 3 Persen, Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Sidak Pembangunan Jembatan Dawuhan

Progres Masih 3 Persen, Komisi III DPRD Kabupaten Blitar  Sidak Pembangunan Jembatan Dawuhan

Komisi III DPRD Kabupaten Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pembangunan jembatan di Desa Dawuhan--

BLITAR, MEMORANDUM - Komisi III DPRD Kabupaten Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pembangunan jembatan di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Selasa, 24 Oktober 2023. Proyek ini jadi sorotan karena pengerjaanya masih mencapai 3 persen.

Andhika, anggota dari Komisi III DPRD Blitar menjelaskan, kegiatan sidak ini dilakukan sesuai fungsi dari Komisi III yaitu melakukan pengawasan terhadap setiap pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil penulusuran, Andhika menemukan adanya ketidakselarasan pada pembangunan proyek tersebut.

"Hasil sidak hari ini yang seharusnya proyek sudah berjalan 30 persen terhitung sampai hari ini masih berjalan 3 persen, yang berarti molor dari target. " tutur Andika

Adapun beberapa faktor yang menghambat seperti kurangnya jumlah pekerja, material yang belum siap di lokasi dan minimnya alat - alat pembangunan.

Dari pihak Komisi III juga tidak serta merta melakukan inspeksi. Karena pihak dewan berjanji akan memberi berbagai solusi dan melakukan evaluasi berlanjut

"Setelah kami lihat keterlambatan ini timbul dari banyak faktor, seperti kekurangan banyak tenaga kerja dan alat - alat yang masih minim. Kalau dilihat seperti ini jelas kedepanya tidak selesai, tetapi kami juga akan memberi masukan kepada kontraktor yang akan kami rapatkan kembali. " sambungnya

Pihak dewan ke depannya akan melaksanakan pengecekan kembali untuk minggu selanjutnya dan ditambah untuk menguji dari segi kualitas.

"Kami akan menunggu progres selanjutnya dan akan menguji dari segi kualitasnya. " tandas Andhika

Terpisah, Richard dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar (BPBD) menjelaskan juga adanya keterlambatan proyek berjalan karena beberapa faktor.

Dengan adanya solusi - solusi dari pihak dewan, proyek akan bisa segera dipercepat dan pihak kontraktor masih yakin pembangunan akan bisa diselesaikan tepat waktu.

"Terjadinya keterlambatan pembangunan yang tidak sesuai dengan jadwal karena ada banyak faktor, misalnya tanah di lokasi pembangunan ini keras yang mengakibatkan proses pengeboran berlangsung lama. Setelah ada masukan dan akan ada penambahan alat pembangunan bagian bawah akan segera tuntas, dan meskipun musim hujan berlangsung tidak akan menjadi kendala, " pungkas Richard, Rabu (25/10/2023).

Meski demikian pihak kontraktor bertekad untuk mengejar keterlambatan progres pembangunan jembatan yang menelan anggaran sebesar Rp 7,4 miliar tersebut.

Penambahan alat dan penambahan tenaga kerja juga akan segera dilakukan demi bisa mengejar keterlambatan pembangunan.

“Kita akan tetap laksanakan atas saran beliau, jika diminta nambah tenaga kerja dan jam kerja juga akan kita tambah,” tandasnya. (Nus/zan)

Sumber: