Usai Kemacetan di Bundaran Taman Pelangi, Rencana Bangun Underpass

Usai Kemacetan di Bundaran Taman Pelangi, Rencana Bangun Underpass

Ilustrasi underpass untuk menanggulangi kemacetan di kawasan Bundaran Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPUR) berencana akan membangun underpass di Jalan Ahmad Yani. Dengan dibangunnya underpass tersebut maka kemacetan yang sering terjadi di kawasan Bundaran Taman Pelangi, dapat terurai.

Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia menyatakan, bahwa saat ini pemkot masih menghitung besaran biaya terkait rencana pembangunan jalan penghubung tersebut. Selain itu, pihaknya juga masih menganalisis apakah kawasan itu lebih cocok dibangun underpass atau flyover (overpass).

"Insyaallah ini masih kita sampaikan (bahas) antara flyover dengan underpass, tapi yang pasti dikerjakan tahun 2024. Tapi kita masih berdiskusi biayanya (lebih murah) mana sih antara flyover dan underpass," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa 24 Oktober 2023.

BACA JUGA:Masih Rezeki, Motor Hilang 2019, Ditemukan Polsek Wonocolo 2023

Wali Kota Eri mengungkap bahwa pembangunan jalan penghubung di kawasan Bundaran Taman Pelangi tersebut, rencananya akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPUR). Sedangkan biaya untuk pembangunannya sendiri akan dibebankan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "(Yang mengerjakan) dari Kementerian PUPR," ujar dia.

BACA JUGA:Tak Temukan Unsur Pidana, Polisi Tetap Dalami Kematian Bayi di Minimarket Jarak, Surabaya

Ia memaparkan apabila jalan penghubung itu nanti dibangun underpass, maka secara otomatis Pemkot Surabaya harus terlebih dahulu mengubah aliran sungai. Sebab, di bawah bundaran Taman Pelangi terdapat sungai yang mengalir dari Jalan Injoko menuju ke Jalan Jemursari Surabaya.

 

"Jadi kalau kita itu underpass, maka kita mengubah aliran sungai. Jadi kalau (underpass) di bawahnya sungai kan tidak mungkin, ya bisa tapi harganya pasti akan mahal. Sehingga sungainya kita putus, kita ubah alirannya," paparnya.

 

Menurut dia, skema mengubah aliran sungai itu merupakan hal yang memungkinkan untuk dikerjakan. Sebab, beban aliran sungai dari Injoko ke arah Jalan Jemursari, sebelumnya sudah dipotong berbelok menuju CITO dengan pembangunan saluran baru.

 

"Kita buat saluran baru kan, ke CITO langsung dia nyebrang ke Korem (Jalan Siwalankerto). Jadi insyaallah bebannya yang ke Jalan Jemursari tidak lagi berat," bebernya.

 

Sumber: