DPRD Surabaya Ajak Masyarakat Sambut Antusias Ajang Piala Dunia U-17
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya jadi venue Piala Dunia U-17.--
SURABAYA, MEMORANDUM - DPRD Surabaya mengajak masyarakat Kota Pahlawan untuk memeriahkan event Piala Dunia U-17 yang dimulai pada 10 November hingga 2 Desember 2023 mendatang.
Terlebih, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya terpilih menjadi venue pertandingan grup A yang dihuni Timnas Indonesia, Ekuador, Panama, dan Maroko.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni berharap, masyarakat menyambut dengan antusias. Sebab momen ini mungkin saja tidak akan terulang di masa mendatang.
“Saya harap, kantor-kantor pemerintahan, mulai kantor kelurahan, kecamatan, dan dinas membuat atribut-atribut yang mengingatkan memori publik bahwa Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Hal ini supaya gegap gempita semakin dirasakan oleh masyarakat,” ujar Arif Fathoni, Rabu 18 Oktober 2023.
BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Pelajar SD-SMA Surabaya Nobar Piala Dunia U-17
Lebih jauh, politisi yang karib disapa Mas Toni ini mengatakan, Surabaya sudah diberi kehormatan menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-17, maka kehormatan tersebut harus dijawab dengan kesuksesan acara.
“Suksesnya acara itu kan berarti partisipasi masyarakat untuk menikmati pertandingan (Piala Dunia U-17) cukup tinggi. Jangan biarkan Stadion GBT yang megah dan memiliki kapasitas 46.000 penonton itu kosong,” tegas Toni yang juga punya hobi sepak bola ini.
Selain itu, dia juga berharap para camat yang di wilayahnya terdapat tempat-tempat usaha, industri dan lain-lain agar mendorong perusahaan itu menggunakan corporate social responsibility (CSR) untuk membelikan tiket warga yang tidak mampu di wilayah tersebut.
“Dalam bentuk CSR, sehingga masyarakat Surabaya yang kurang beruntung secara ekonomi masih bisa menyaksikan secara langsung atraksi permainan pemain-pemain dunia. Karena pemain U-17 itu, dua atau tahun mendatang akan menjadi bintang di liga-liga dunia. Ini tentu akan ada ingatan publik yang tak akan hilang,” tandasnya.
Terkait dampak penyelenggaraan Piala Dunia U-17, Toni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini optimistis gelaran akbar tersebut mampu mendongkrak okupansi hotel dengan maksimal.
Dengan meningkatnya okupansi hotel, lanjut dia, otomatis berbanding lurus dengan potensi pendapatan pajak dan retribusi yang turut naik.
“Saya berharap Pemkot Surabaya memberikan insentif kepada pemilik-pemilik hotel agar mereka ini dapat manfaat, tetapi tidak dijadikan bahan gunjingan di belakang mengenai fasilitas hotel yang kurang layak dan lain sebagainya. Makanya, hotel-hotel di Surabaya harus berbenah dan mempersiapkan diri, mengingat Piala Dunia U-17 kurang dari sebulan,” saran Toni.
Tidak kalah penting, politisi muda ini mendorong Pemkot Surabaya segera membentuk sukarelawan atau volunteer-volunteer penterjemah bahasa dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Antisipasi Kepadatan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Siapkan Shuttle Menuju Stadion GBT
Dengan begitu wisatawan asing yang datang ke Surabaya untuk menonton tim negaranya berlaga di Piala Dunia U-17 merasa mendapat keramahtamahan budaya bangsa Indonesia.
“Bangsa Indonesia ini kan dikenal ramah, maka dari itu mari kita tunjukkan ini pada gelaran Piala Dunia U-17,” ungkap dia.
Toni menambahkan, meski kejuaraan sepak bola ini berskala kelompok umur, namun Piala Dunia U-17 ini tetap berpotensi menarik kedatangan suporter negara-negara peserta, khususnya suporter tuan rumah Indonesia.
“Meski masih muda, tapi beberapa tahun mendatang mereka akan menjadi pemain bintang yang main di liga-liga dunia,” pungkas Toni.(bin)
Sumber: