Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Pj Wali Kota Malang Instruksikan Upaya Sistematis
Pj Wali Kota Malang menyerahkan bantuan pangan pada keluarga rawan stunting.--
MALANG, MEMORANDUM - Sistematis. Itulah yang diinstruksikan Pj Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM pada perangkat daerah Pemkot Malang dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Ini disampaikan Wahyu Hidayat saat acara pelepasan bantuan pangan telur dan daging bagi keluarga rawan stunting serta peluncuran distribusi beras SPHP oleh Perumda Tugu Aneka Usaha, di Kantor Perumda Tugu Aneka Usaha Kota Malang, Senin (9/10).
Wahyu menyampaikan stunting dan kemiskinan ekstrem hingga kini menjadi isu nasional yang perlu perhatian khusus dan sudah seharusnya Pemerintah Daerah berperan aktif menangani hal ini.
Wahyu menegaskan kedua isu nasional itu menjadi perhatian serius. Meski, angka prevalensi stunting di Kota Malang menunjukkan progres positif di angka 8,9% dan angka kemiskinan ekstrim yang terendah kedua di Jawa Timur dengan 4.37%.
BACA JUGA: Pemkot Malang Kenalkan 'Ojir' ke Masyarakat Binaan Baznas
“Meskipun kita sudah punya progres bagus, tetapi jangan lupa data ini dinamis, bisa berubah sewaktu-waktu. Ada keluarga rawan stunting juga yang jumlahnya 4.521 keluarga. Makanya perlu kita antisipasi dengan upaya maksimal karena empat tugas ini punya korelasi yang kuat,” jelas Wahyu.
Disampaikan, saat dilantik menjadi Pj Wali Kota Malang pada 24 September lalu, dua dari empat fokus tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo berkaitan dengan penanganan stunting serta kemiskinan ekstrim. Sedangkan, dua fokus tugas yang lain adalah peningkatan pelayanan publik serta pengendalian inflasi.
Untuk itu, Pj Wali Kota Malang menekankan upaya sistematis karena keempat hal tersebut menjadi tugasnya itu mempunyai korelasi hubungan yang saling berpengaruh satu dengan lainnya.
“Penanganan stunting dan kemiskinan ini masih jadi isu nasional, untuk itu saat saya dilantik 24 September lalu, Bapak Presiden memerintahkan kami para Penjabat Bupati/ Wali Kota untuk fokus pada dua hal ini, selain itu ada pelayanan publik dan pengendalian inflasi,” terang Wahyu.
BACA JUGA:Sertijab Kalapas Kelas 1 Malang, Tetap Tingkatkan Sinergitas dengan Pemkot Malang
Alumni Sarjana Planologi ini menginstruksikan langkah sistematis dalam penanganan empat hal ini, khususnya penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi.
Dicontohkan, kegiatan yang dilakukan Perumda Tugu Aneka Usaha ini salah satu bentuk penanganan sistematis karena dampaknya secara efektif menggambarkan keempat tugas yang diberikan kepadanya.
"Seperti kegiatan ini, merupakan salah satu bentuk upaya sistematis yang saya inginkan, untuk itu saya mengapresiasi yang dilakukan Perumda Tunas (Tugu Aneka Usaha), Bulog, Kantor Pos, dan Rajawali Nusindo. Kenapa? Karena dalam kegiatan ini bentuk pelayanan publik di bidang pangan, yang tujuannya untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi. Jadi ini paket lengkap," terang Wahyu.
Bersamaan, perlu adanya program yang nyata dan berdampak langsung. “Karena korelasi ini, supaya efektif maka saya minta upayanya sistematis. Saya instruksikan pada perangkat daerah terkait khususnya, saya minta validitas data ini penting karena data harus akurat jadi bisa tepat sasaran, selanjutnya intensifkan pasar murah dan bantuan sosial, jadikan bulan timbang sebagai mitigasi awal, dan yang terakhir harus banyak sosialisasi kepada Masyarakat. Ini penting dan akan terus saya evaluasi,” tegasnya.
Sumber: