Penutupan TikTok Shop, Pengamat Ekonomi Unair: Bukan Terobosan Efektif

Penutupan TikTok Shop, Pengamat Ekonomi Unair: Bukan Terobosan Efektif

Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) Made Gita Nadya Ayu Ariani SE MSM.--

“Jadi sebenarnya teknologi ini justru membantu UMKM lainnya yang tidak punya akses ke pasar. Cukup punya e-mail, buka akun, sudah bisa berjualan,” ungkapnya. 

Gita mengungkapkan jika penjualan melalui TikTok Shop bukanlah satu-satunya penyebab sepinya pasar tradisional. Kenyamanan menjadi salah satu faktor lain yang membuat pembeli beralih dari pembelian konvensional ke pembelian online

“Kadang helm hilang, mobil baret, suasananya juga ga nyaman, panas, desak-desakan, orang nawarin barang juga seenaknya, itu yang membuat orang justru enggan ke sana,” ujarnya. 

Untuk mengatasinya, pemerintah perlu melakukan kolaborasi bersama pedagang untuk menciptakan kenyamanan agar masyarakat kembali ke pasar. Lebih lanjut, pedagang juga sebaiknya beradaptasi dan tidak hanya terpaku pada model pemasaran konvensional sedangkan teknologi terus berkembang.

“Pelaku usaha juga jangan hanya terpaku pada model pemasaran konvensional. Sebenarnya banyak juga pelatihan dari pemerintah tentang digital marketing,” sebutnya.

Maka dari itu, ketika mereka mulai berjualan di lokapasar tentu tidak sebatas mengunggah dagangannya. Ia menyarankan kepada pedagang untuk mulai rutin membuat konten terkait dagangannya sehingga dapat menarik masyarakat untuk membelinya. (*)

 

Sumber: