PKB Gadang-Gadang Machfud Arifin

PKB Gadang-Gadang Machfud Arifin

Surabaya, Memorandum.co.id - DPC PKB Surabaya yang memiliki modal lima kursi di DPRD Surabaya bakal mengusung Irjenpol (Purn)Machfud Arifin di bursa bakal calon wali kota Surabaya pada Pilwali 2020. Mantan Kapolda Jatim ini digadang-gadang (dijagokan) untuk pilwali Surabaya tahun ini, Hal ini ditegaskan Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf. Menurut dia, PKB Surabaya akan merekomendasikan Machfud Arifin yang punya pengalaman memimpin. Termasuk  sukses menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin wilayah Jatim di Pilpres 2019. Usulan itu dituangkan dalam berita acara rapat pleno DPC PKB Surabaya tertanggal 27 Desember 2019 dan ditandatangani Ketua Dewan Syuro DPC PKB Surabaya KH Mas Yusuf Muhajir dan Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Surabaya Masduki Toha. Plus tanda tangan Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf dan Sekretaris DPC PKB Surabaya Mazlan Mansyur. Cak Syafak, panggilan Musyafak Rouf menjelaskan, kalau usulan tersebut atas ajakan Machfud Arifin. "Tapi saya jelaskan ke Pak Machfud kalau suara PKB tidak cukup mengusung sendirian. Jadi perlu koalisi dengan parpol lain. Nanti kalau sudah terbentuk, saya berani melangkah lebih lanjut," jelas Musyafak usai menggelar rapat koordinasi di ruang Fraksi PKB DPRD Surabaya, Jumat (3/1). Cak Syafak mengaku sudah mendengar kabar keinginan sejumlah partai untuk berkoalisi dengan PKB. Antara lain, Gerindra, PAN, NasDem dan PKS. "Tapi ini belum pasti lho ya," ungkap dia. [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Kalau koalisi partai terbentuk, lanjut dia, setiap partai nantinya akan menyodorkan nama bakal calon wakil wali kota. Salah satu di antaranya akan dipilih oleh Machfud Arifin. "Ya seperti model Jokowi lah," jelas Musyafak. Lebih jauh, dia menjelaskan, alasan mengusulkan Machfud Arifin itu atas saran kiai di Dewan Syuro PB NU. "PKB ini dilahirkan oleh NU. Jadi harus mengikuti apa kata kiai, tapi harus tetap pada aturan. Masak kalau suara enggak cukup tetap memaksa, ya enggaklah," tutur dia. Usulan tersebut, tandas Cak Syafak, masih dimatangkan lagi melalui rangkaian rapat internal dan sosialisasi. "Seperti ini tadi, kita menggelar rapat dengan kalangan Fraksi PKB, karena DPRD juga penting," ucap dia. (dhi/rif/gus)

Sumber: