Bullying Dapat Distop dengan Memupuk Cinta-Kasih
Riyanto Riadi, guru SD Negeri Wonokusumo VI Surabaya, --
Surabaya, Memorandum - Aksi bullying atau perundungan kian meningkat. Fenomena ini pun dirasa semakin meresahkan. Terlebih ketika dihadapkan pada video-video yang menceritakan pengalaman traumatis oleh mereka yang menjadi korban.
Menurut Riyanto Riadi, guru SD Negeri Wonokusumo VI Surabaya, bullying merupakan masalah serius dan perlu ditanggulangi segera. Sebab, perilaku bullying dapat berdampak pada merendahkan dan menyakiti orang lain secara fisik, verbal, atau melalui media sosial.
"Bullying adalah masalah serius yang memiliki dampak jangka panjang yang merusak, terutama pada korban. Korban bullying sering mengalami tekanan psikologis, gangguan mental, penurunan kepercayaan diri, dan bahkan berpikir untuk mengakhiri hidup mereka," terang pria yang karib disapa Riyan ini, Senin (2/10).
Selain itu, lanjut Riyan, pengalaman bullying juga dapat berdampak negatif pada pelaku bullying. Mereka mungkin akan mengembangkan pola perilaku agresif yang berkelanjutan yang dapat memengaruhi kehidupan mereka di masa depan.
BACA JUGA:Setop Bully, Peran Penting Orang Tua
Oleh karenanya, Riyan mendorong lima hal untuk menghentikan aksi bullying agar tidak terus merajalela. Yakni yang pertama, pendidikan tentang empati.
Menurutnya, salah satu cara paling efektif untuk menghentikan bullying adalah dengan memberikan pendidikan tentang empati. Anak-anak dan remaja perlu belajar mengenali dan merasakan empati terhadap perasaan dan pengalaman orang lain.
Kedua, memasifkan kampanye anti-bullying. Disampaikan Riyan, penting bagi sekolah dan komunitas untuk mengadakan kampanye anti-bullying yang aktif dan terus-menerus. Kampanye ini dapat mencakup sosialisasi, workshop, dan acara- acara edukasi.
Sumber: