Dinkes Surabaya Sosialisasi KIPI ke KSH Kebraon

Dinkes Surabaya Sosialisasi KIPI ke KSH Kebraon

Para Kader Surabaya Hebat (KSH) Kelurahan Kebraon saat mengikuti sosialisasi KIPI di Pendopo Kelurahan Kebraon.--

Surabaya, Memorandum - Pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Kedurus Surabaya memberikan sosialisasi pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) kepada para Kader Surabaya Hebat (KSH) Kelurahan Kebraon di Pendopo Kelurahan Kebraon, Rabu (27/9/2023).

Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Lurah Kebroan, Mualim yang sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dengan demikian Kader Surabaya Hebat akan bertambah wawasan dan bukan sekadar sebagai petugas posyandu saja.

"Pertemuan kali ini diharapkan menambah wawasan bagi KSH yang ada di Kelurahan Kebraon," ucapnya.

Muallim juga berharap kepada para KSH selalu rukun dan kompak dalam menjalankan tugas-tugasnya.

"Tetap semangat dalam menjalankan tugas yang diberikan, tetap kompak dan rukun. Semoga senantiasa diberikan Allah kemudahan dan kesehatan dalam menjalankan tugas-tugasnya," tandasnya.

Selanjutnya acara dilanjutkan oleh Enik Winarsi selaku nara sumber sekaligus  sebagai bidan dan koordinator imuninasasi di Puskesmas Kedurus.

Wanita berparas ayu ini dengan cermat dan lugas memaparkan mengenai KIPI dengan harapan KSH Kelurahan Kebraon sebagai garda terdepan di masyarakat dapat menampung keluhan-keluhan dari para orang tua pascaimunisasi.

Enik menerangkan, KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa reaksi vaksin ataupun efek simpang, toksisitas, reaksi sensitivitas,efek farmakologis atau kesalahan program, koinsidensi,reaksi suntikan atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.

“Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah suatu kejadian sakit yang terjadi setelah menerima imunisasi, yang diduga disebabkan oleh imunisasi," paparnya.

Dengan adanya KIPI dapat meningkatkan aspek keamanan vaksin dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap vaksin atau imunisasi, dengan harapan KIPI dapat dilaporkan sesuai areanya masing-masing. 

"KIPI perlu dilaporkan agar dapat diinvestigasi lebih lanjut, sehingga tindakan korektif dan perbaikan dapat dilakukan," tandasnya.

"Maka disinilah peran serta para KSH dalam pemantauan tersebut dan saat pelaksanaan posyandu bisa ditanyakan langsung kepada para orangtua pasca anaknya mendapat imunisasi," terangnya.

Wanita yang dikaruniai empat anak ini berharap dengan adanya sosialisasi KIPI, permasalahan-permasalahan yang ada pascaimunisasi dengan cepat direspon, dievaluasi dan dianalisis untuk mengidentifikasinya.

"Sosialisasi KIPI ini diperlukan agar laporan bisa dibuat, dan dilaporkan secepatnya agar keputusan tindakan atau pelacakan dapat dilakukan sesegera mungkin,”tutup wanita  kelahiran 1978 ini.(mtr/ziz)

Sumber: