Belasan Debt Collector Aniaya Pengacara di Kebraon, Korban Alami Gegar Otak Ringan

Korban tampak dicekik dan dikepung oleh DC saat kejadian.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Nasib nahas menimpa pengacara senior Tjetjep Muhammad Yasin. Dia menjadi korban penganiayaan oleh belasan debt collector (DC) saat mampir membeli capcai di rumah makan kawasan Griya Kebraon Selatan.
Peristiwa pengeroyokan yang berlangsung pada Senin malam, 13 Januari 2025 itu membuat Yasin alami gegar otak ringan.
Kini dirinya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat dihujani pukulan oleh sekitar 15 orang DC berperawakan sangar.
BACA JUGA:Pengeroyokan di Jalan Rajawali, Polisi Amankan Celurit dan Balok Kayu
"Waktu itu saya berusaha melerai karena ada cekcok antara pemilik rumah makan dengan para debt collector. Ada masalah tagihan kartu kredit yang belum dibayarkan. Tetapi saya malah dikeroyok para dept collector," ujar Yasin, Jumat, 17 Januari 2025.
Yasin menceritakan, semula dirinya hendak berangkat salat isya di Masjid Roudhotul Falah. Namun sebelum itu, Yasin menyempatkan untuk mampir membeli makanan di TKP.
Sesampainya, Yasin melihat ada banyak pria berkulit hitam yang mendatangi lokasi rumah makan tersebut. Jumlahnya sekitar 15 orang. Mereka merupakan DC dari salah satu bank.
BACA JUGA:Pengeroyokan Brutal di Jalan Rajawali Coreng Wajah Surabaya Sebagai Kota Layak Anak
Di tengah percekcokan yang terjadi antara DC dengan pemilik rumah makan, Yasin berinisiatif untuk menengahi. Akan tetapi upayanya itu direspons negatif oleh kelompok penagih utang.
"Saya berusaha untuk meredakan suasana, tapi sayangnya mereka tidak terima," tandas Yasin.
Suasana kian mencekam tatkala para DC mulai main tangan. Merasa menang jumlah, para DC kemudian memberikan bogem mentah ke tubuh Yasin.
BACA JUGA:Ngeri! Keributan Berujung Pengeroyokan di Pasuruan, Satu Warga Kena Sabet Sajam
"Saya dipiting dan dipukul di bagian kepala. Dikeroyok ramai-ramai. Saya berusaha melawan tapi sebatas bertahan. Kepala saya bagian tengkuk dipukuli. Perut saya ditendang, diinjak, bahkan setelah saya terjatuh, tetap saja kepala saya dipukuli. Mereka sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan," beber Yasin.
Atas kejadian itu, Yasin langsung menuju ke Mapolrestabes Surabaya untuk membuat laporan. Kemudian dilanjutkan dengan menjalani visum sebagai bukti adanya tindak penganiayaan.
Sumber: