Profil Karen Agustiawan, Wanita Pertama Pimpin Pertamina Yang Kembali Terjerat Korupsi

Profil Karen Agustiawan, Wanita Pertama Pimpin Pertamina Yang Kembali Terjerat Korupsi

Karen Agustiawan Mantan Dirut Pertamina Yang Kembali Terjerat Korupsi--

JAKARTA, MEMORANDUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina periode 2009 - 2014 sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan liquefied natural gas (LNG).

Ini adalah kedua kalinya Karen tersangkut perkara hukum terkait dugaan korupsi. Pada pertengahan 2019, Karen diganjar vonis 8 tahun penjara serta denda Rp 1 miliar subsider 4 bulan kurungan karena terbukti bersalah dalam kasus korupsi investasi blok Baser Manta Gummy (BMG) di Australia.


Berikut profil Karen Agustiawan

Galaila Karen Kardinah atau lebih dikenal dengan nama Karen Agustiawan adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) selama periode 2009-2015.

Karen lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 Oktober 1958. Ia menempuh pendidikan tinggi di jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan lulus pada 1983.

Kariernya di bidang energi atau minyak dan gas dimulai saat bekerja sebagai analis dan programmer pemetaan sistem eksplorasi di Mobil Oil Indonesia pada 1984-1986.

Karen kemudian ditarik ke kantor pusat Mobil Oil di Dallas, Texas, Amerika Serikat untuk menjadi seismic processor dan seismic interpreter untuk beberapa proyek di mancanegara pada 1989-1992.

Karen kembali ke Mobil Oil Indonesia pada 1992 dan menjadi pimpinan proyek eksplorasi yang menangani seluruh aplikasi studi geologi dan geofisika (G&G) dan infrastruktur.

Pada 1994, Karen pindah ke CGG Petrosystem Indonesia sebagai manajer produk G&G serta penerapan manajemen data.

Karen kemudian bekerja untuk Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai spesialis pengembangan pasar dan integrated information management dan business development manager untuk beberapa klien seperti ExxonMobil, Pertamina, BP Migas, dan Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Karen kembali pindah dan bekerja di perusahaan konsultan migas Halliburton Indonesia sebagai commercial manager for consulting and project management pada 2002-2006.

Pada Desember 2006, Karen diangkat sebagai Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero).

Karen kemudian diberi posisi sebagai Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) pada Maret 2008.

Pada 5 Februari 2009, Karen diangkat menjadi Dirut PT Pertamina (Persero). (*)

Sumber: