7.000 Warga Jatim Idap HIV/AIDS

7.000 Warga Jatim Idap HIV/AIDS

Surabaya, memorandum.co.id - Tujuh ribu warga Jawa Timur hingga kini masih mengidap human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS). Penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh ini masih menjadi momok masyarakat. Namun, jumlah tersebut di atas diakui menurun dari tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim Kohar Hari Santoso. Berdasarkan data, pengidap HIV/AIDS pada 2018 lebih dari 8.000 orang, kini tinggal 7.000 orang hingga akhir tahun. “Artinya, kami optimis masih ada potensi turun lagi pada tahun berikutnya," kata dia, Minggu (29/12). Penurunan ini, lanjut Kohar, merupakan salah satu upaya pemprov dan dukungan masyarakat. Selama ini, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya HIV/AIDS dan cara mencegahnya. Kohar kerap memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penularan virus. Dia mengatakan banyak hoax tentang penularan virus yang masih dipercaya masyarakat. "Selain itu penularannya juga melalui hubungan badan dan jarum suntik. Kalau menular melalui handuk, itu tidak benar," imbuh dia. Tak hanya itu, pihaknya juga selalu menyisir pengidap HIV/AIDS di seluruh puskesmas dan rumah sakit. Tujuannya untuk memonitor agar para orang dengan HIV/AIDS ini tetap menjalani berbagai pengobatan. "Selain itu, upaya dinkes juga menyisir pengidap HIV/AIDS di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Jatim," ujar Kohar. Dalam kesempatan yang sama, Kohar menyebut penurunan jumlah ini terjadi karena pengidap HIV/AIDS (ODHA) meminum obat antiretroviral (ARV). "Kami berharap ODHA rutin mengonsumsi ARV. Ini dimaksudkan bukan untuk mengobati, hanya untuk menekan virus agar tidak sampai menjadi AIDS. Memang harus diakui banyak ODHA yang enggan rutin mengonsumsi ARV," lanjut dia. Kohar mengatakan Dinkes Jatim juga berusaha memudahkan ODHA mendapatkan ARV. Cara ini bisa dilakukan di puskesmas. "Di tiap puskesmas sudah kami sediakan, bahkan petugasnya sudah kami bekali dengan bagaimana cara menangani penyakit ini," pungkas dia.(why/lis)

Sumber: