Cinta Sambungan Duda Beranak Dua (2)

Cinta Sambungan Duda Beranak Dua (2)

--

Mulai Sayangi Perempuan yang Dititipnikahkan

 

Tanpa terasa sudah tiga bulan berlalu. Sesuai kesepakatan bersama antara Hayong dan Sugeng, inilah waktunya Hayong menceraikan Linda agar bisa menikah kembali dengan Sugeng.

 

Ternyata tidak mudah. Linda berterus terang bahwa dia rasanya tidak mungkin balik lagi menikah dengan Sugeng. Kanapa? “Dia mengaku sudah tidak merasakan cinta kepada Sugeng,” kata Hayong.

 

Menurut Hayong, hati Linda lebih terpaut kepadanya dan anak-anaknya. Kebetulan Linda dan Sugeng selama ini belum dikaruniai momongan. “Katika perjanjian ini saya ingatkan kepada Linda, dia mengaku tidak peduli lagi dengan perjanjian itu,” kata Hayong.

 

Linda menangis sambil merangkul anak-anak Hayong. Bocil-bocil yang pada dasarnya tidak mengerti apa yang sebenarnnya terjadi juga tdak mau ditinggal Linda.

 

Mereka memeluk erat Linda. Demikian pula sebaliknya. Sampai siang berganti malam. Sampai mereka tertidur dalam keeratan pelukan. Hayong yang melihat pemandangan itu tak sampai hati membangunkan mereka. Meski merasa sebagai lelaki, Hayong merasa saat itu berhak untuk menangis.

 

“Aku pun, jujur saja, sudah ditumbuhi benih-benih cinta kepada Linda,” kata Hayong. Lirih. Dia mengusap matanya yang basah dengan punggung telapak tangan.

 

Setelah diam cukup lama, tiba-tiba Hayong bercerita tentang istri pertamanya yang meninggal karena kecelakaan. “Istri pertama saya meninggal dua tahun lalu,” kata Hayong.

 

Ditambahkan bahwa dia bertekad tidak akan menikah lagi. Takut istri sambungnya tidak bisa cocok dengan anak-anak. Biarlah mereka dia besarkan sendiri. Matanya mengeluarkan aura keyakinan yang kuat. Kokoh.

 

Anak-anak Hayong masih kecil-kecil. Masih tujuh dan empat tahun. Hayong khawatir mereka tidak bahagia bila dia nekat menikah lagi. “Tapi kondisinya kini sangat berbeda. Aku yang bingung,” akunya.

 

Kini Linda tampak sekali mencintai anak-anak Hayong. Demikian pula sebaliknya. Bahkan, dirinya sendiri akan sulit untuk menceraikan Linda yang sudah kadung melekat di hatinya.

 

Ini juga yang tidak pernah dibayangkan sama sekali. Hayong dan Linda yang selama ini mampu untuk bertahan tidak saling mendekat, saling menyentuh, entah bagaimana awalnya tiba-tiba sudah bersatu di atas ranjang yang sama. Padahal sebelumnya mereka tidur di kamar terpisah.

 

Semua terjadi begitu saja. “Saya bingung. Jujur, saya mulai sayang kepada Linda,” kata Hayong, yang disambung dengan senyum tanpa ekspresi.

 

Ketika hal ini disampaikan kepada Linda, perempuan ini ikut-ikutan bingung. Sebab, dia merasa baru kali ini menemukan keluarga yang sebenarnya. Tidak seperti keluarganya vs Sugeng yang selalu diwarnai saling curiga, ingin menang sendiri, dan tidak ada kemesraan. Yang ada hanya kesemu-semuan. Semuanya seperti sandiwara. (jos, bersambung)

 

 

Sumber: