Keren! 5 Fakta Unik Tentang Masjid Agung Demak

Keren! 5 Fakta Unik Tentang Masjid Agung Demak

Surabaya, memorandum.co.id - Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid yang menjadi saksi sejarah penyebaran agama Islam khususnya di Indonesia. Masjid yang didirikan oleh Raden Patah sekitar abad ke-15 Masehi dan juga menjadi tempat berkumpulnya Walisongo. Masjid Agung Demak juga menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia. Meski begitu, bangunannya masih sangat kokoh. Bahkan hingga saat ini masih menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Ini juga menjadi salah satu ikon dari kota Demak di Jawa Tengah. Yang membuat wisatawan penasaran dan ingin berkunjung langsung adalah berbagai keunikan yang ada di masjid tersebut. Berikut keunikan-keunikan tentang Masjid Agung Demak. 1. Arsitektur yang Unik Terlepas dari penampakan fisik, Masjid Agung Demak menyimpan banyak keberagaman filosofis. Salah satu yang dapat terlihat paling mencolok adalah dari arsitektur masjid yang merupakan perpaduan dari unsur Islamisasi tanah Jawa dengan Hindu-Budha. Eksistensi bangunan masjid sebagai output akulturasi ini berhubungan erat dengan fakta sejarah masuknya periode Islamisasi dengan model dakwah nusantara sehingga sukses merangkul masyarakat lokal tanpa mengubah kekayaan khas yang sudah dimiliki. Empat tiang utama di dalam Masjid Agung Demak yang disebut Saka Tatal/Saka Guru dibuat langsung oleh Wali Songo. Masing-masing tiang di sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, sebelah barat daya oleh Sunan Gunung Jati, sebelah tenggara oleh Sunan Apel, dan sebelah Timur Laut dibangun Sunan Kalijaga. 2. Tempat Berkumpul Walisongo Menurut cerita di masyarakat, Masjid Demak dahulunya merupakan tempat berkumpulnya Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Inilah asal-muasal yang mendasari Demak mendapat sebutan Kota Wali. Raden Patah bersama dengan Wali Songo membangun masjid ini dengan memberi gambar serupa bulus. Secara filosofis, bulus menggambarkan tahun pembangunan Masjid Agung Demak, yaitu 1401 Saka. Bulus yang terdiri atas kepala yang melambangkan angka 1, empat kaki bulus perlambang angka empat, badan bulus yang bulat menyimbolkan angka nol, dan ekor bulus bermakna 1. Hewan bulus disebut menjadi simbol Masjid Agung Demak yang dibuktikan dengan adanya berbagai ornamen bergambar bulus di dinding masjid tersebut. 3. Terdapat Makam Raja Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak. Salah satu di antaranya yaitu Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak dan para abdinya. Dalam cerita tradisional Mataram yang lebih populer menjelaskan bahwa Demak didirikan oleh Raden Patah, anak raja Majapahit terakhir. Ada kesimpulan bahwa nenek moyang para penguasa Demak tampaknya merupakan seorang pendatang Muslim asal Tiongkok yang pertama kali mendarat di Gresik dan kemudian menetap di Demak. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa datang ke kompleks Masjid Agung Demak yang di dalamnya juga terdapat Museum Masjid Agung Demak. 4. Pintu Bledheg Masjid Agung Demak Keunikan lain juga ada di bagian pintu Masjid Agung Demak yang dikenal dengan nama Pintu Bledheg. Pintu itu dianggap mampu menahan petir. Pintu yang dibuat oleh Ki Ageng Selo juga merupakan prasasti Candra Sengkala yang berbunyi Nogo Mulat Sarira Wani, yang berarti tahun 1388 Saka atau 1466 Masehi. Sementara, bagian teras Masjid Agung Demak ditopang delapan buah tiang yang disebut Saka Majapahit. 5. Dinding Berasal dari Keramik Vietnam Dinding Masjid Demak didatangkan dari keramik Vietnam. Dari bentuknya yang berasal dari konvensi ukiran kayu dan batu bata Jawa, keramik itu dianggap telah dipesan secara khusus. Penggunaan keramik daripada batu dianggap meniru masjid-masjid Persia. Terdapat bagian unik lainnya seperti situs kolam wudhu. Situs ini dibangun mengiringi awal berdirinya Masjid Agung Demak sebagai tempat untuk berwudhu. Hingga sekarang, situs kolam ini masih berada di tempatnya meskipun sudah tidak dipergunakan lagi. Itulah beberapa keunikan-keunikan dari Masjid Agung Demak. Bagaimana pendapatmu? (mg1)

Sumber: