HUT Ke-78 RI Momen Merdeka dari Kemiskinan dan Kebodohan

HUT Ke-78 RI Momen Merdeka dari Kemiskinan dan Kebodohan

Surabaya, memorandum.co.id - Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tidak sekadar dimaknai sebagai ritual tahunan saja. Lebih dari itu, bagi mahasiswa asal Universitas Airlangga (Unair), Refi Achmad Zuhair, Hari Kemerdekaan merupakan momentum untuk terbebas dari kemiskinan dan kebodohan. Dengan kata lain, merdeka dari belenggu problem sosial yang sampai saat ini masih menjerat NKRI. "Kemerdekaan merupakan jembatan emas. Bagi saya yang seorang mahasiswa, kemerdekaan adalah terbebas dari kemiskinan dan kebodohan," tegas Refi, Jumat (18/8). Oleh karena itu, lanjut Refi, setiap tahun, langkah demi langkah, momen Hari Kemerdekaan yang sejati harus diciptakan. Yaitu terlepas dari belenggu kemiskinan dan kebodohan. Sebagai mahasiswa, dirinya ingin terus melaju untuk mendorong Indonesia maju. "Semangat berkemajuan yang bisa menjadi dasar untuk kita berekreasi lebih banyak dalam segala sendi kehidupan. Jangan sampai ada jarak, karena hakekatnya kita sesama rakyat negara Indonesia yang merdeka karena perjuangan sang pahlawan," tutur mantan Ketua GMNI Surabaya ini. Refi berharap, peringatan kemerdekaan tidak hanya menjadi ritual pengulangan saja. Namun, masyarakat harus membaca sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sekaligus menanamkan rasa cinta pada bangsa dan negara. "Karena dengan kada-kado indah dan harapan tersebut, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hidup. Terus melaju untuk Indonesia maju, jayalah Indonesiaku!" pungkas ketua Omah Guyub Jatim ini. (bin/ono)

Sumber: