Polsek Burneh dan Warga Desa Pangolangan Giatkan Siskamling

Polsek Burneh dan Warga Desa Pangolangan Giatkan Siskamling

Bangkalan, Memorandum.co.id - Rutinitas kegiatan Jumat Curhat terus dikembangkan Kapolsek Burneh Iptu Edy Cahyono. Targetnya program rutin dihelat secara bergilir, merata di 10 desa dan 1 kelurahan di kecamatan yang bersisian dengan jalan akses Jembatan Suramadu sisi Madura itu. "Melalui rutinitas kegiatan Jumat Curhat ini, Polisi jadi semakin dekat dengan masyatakat,” kata Iptu Edy, Sabtu (5/8). Dalam forum ini, personel Polsek, lanjutnya, bisa saling berbagi saran, masukan, kritik dan harapan. Utamanya terkait sikon perkembangan sikon harkamtibmas antar Desa. Selain itu, rutinitas giat Jumat Curhat bagian dari amanah Kaplores Bangkalan yang harus ditindak lanjuti dengan penuh tanggung jawab."Alhamdulillah, setiap Jumat Polsek Burneh rutin turun ke lapangan untuk berbagi curhat denga warga pedesaan," tandas,Iptu Edy. Seperti Jumat (4/8) kemarin, Kapolsek dan beberapa anggota, kembali turun ke lapangan untuk menggelar giat curhat di balai Desa Pangolangan. Forum giat Jumat Curhat-pun bergulir rancak. Warga sangat responsif dan wellcome menerima kehadiran Polisi. Topik bahasan utama tetap mengacu pada keutamaan jaga dan kawal harkamtibmas." Melalui forum ini kami sepakat menjalin kesepakatan bersama,” Iptu Edy. Simpulnya, baik Kades Pangolangan Suliman, perangkat desa, tokoh masyarakat serta belasan warga, kompak sepakat untuk meningkatkan giat siskamling. Terutama giat ronda malam dengan memanfaatkan gardu poskamling di setiap dusun. "Di sisi lain, Polsek melalui Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Polisi RW, juga akan lebih hiperaktif melakukan giat patroli dari desa ke desa," beber Kapolsek. Muara tujuannya, agar semua desa dan kelurahan di Kecamatan Burneh, termasuk Desa Pangolangan tentunya, bebas dari potensi gangguan aksi 3C dan tindak kejahatan lainnya. Namun topik bahasan kemudian bergulir ke persoalan lain. Juga masih terkait dengan kamtibmas." Warga curhat tentang maraknya aksi penipuan via telepon seluler," ungkap Iptu Edy. Diantaranya warga kerap kali menerima telepon dari oknum tidak dikenal. Isinya, penelepon menginformasikan bahwa keluarga, bahkan kadang anak dari penerima telepon mengalami musibah kecelakaan dan sedang dirawat di UGD rumah sakit tertentu. Ujung ujungnya, penelepon lalu minta segera ditranfer duit dengan nominal lumayan gede. Dalihnya keluarga penerima telepon yang ketiban musibah butuh dana secepat mungkin untuk biaya tindakan medis di UGD. "Karena panik, tak jarang ada warga terpaksa transfer duit kepada penelepon," terang Iptu Edy. Ada pula tipu-tipu via telepon seluler dengan modus iming-iming hadiah dari sebuah perusahaan. Ujung ujungnya sama. Penelepon minta transfer duit untuk biaya pengiriman hadiah. Jika aksi penipuan semacam itu dialami warga Desa Pangolangan, Iptu Edy wanti wanti agar tetap tenang. Solusinya, segera telepon balik lewat video call agar tahu wajah dan jati diri peneleponnya jika tidak direspon, bisa dipastikan itu adalah aksi penipuan. "Atau warga penerima telepon, bisa segera menghubungi Polisi. Bisa Polisi RW, Bhabinkamtibmas atau petugas jaga di Mapolsek. Tujuannya agar jejak nomor dan pemilik HP penelepon bisa terlacak," tutup Iptu Edy. (ras/gus)

Sumber: