Polres Tulungagung Bantu Pulangkan Jenazah Gelandangan yang Meninggal di Hutan

Polres Tulungagung Bantu Pulangkan Jenazah Gelandangan yang Meninggal di Hutan

Tulungagung, Memorandum.co.id - Ketenangan warga Desa Besole, Kecamatan Besuki seketika pecah setelah Kamis (19/12) siang kemarin ditemukan seorang gelandangan meninggal di hutan desa setempat. Saat ditemukan kondisi jenazah keadaannya memprihatinkan dan bercampur sampah. Sejumlah warga mengatakan jika laki-laki berbaju dan bercelana pendek serta kaos kaki coklat itu sebelum ditemukan meninggal sudah nampak mondar mandir di sekitar lokasi sejak seminggu terakhir. Unit Inafis Polres Tulungagung yang menerima laporan ini langsung melakukan identifikasi. Hasilnya dari sidik jari bisa diketahui jenazah tersebut adalah M Ansori (42), warga Jalan Satsuit Tubun, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Akhirnya, Polres Tulungagung berupaya menghubungi keluarga korban untuk menyerahkan jenazah tersebut. Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia melalui Wakapolres Kompol Ki Ide Bagus Tri, yang menyerahkan ke pihak keluarga mengatakan, pemulangan jenazah ini merupakan wujud dari program Agunge Sikap Tulung Tinulung (Astuti) yang selama ini dilaksanakan oleh Polres Tulungagung. Tidak hanya menyerahkan jenazah, Polres Tulungagung juga membantu pihak keluarga dengan memberikan layanan ambulance gratis serta bantuan lain untuk proses pemakaman di Kota Malang. “Kita berikan santunan untuk pemakaman jenazah. Kita juga berikan pelayanan ambulance gratis untuk diantarkan ke rumah duka,” jelasnya. Bagus Tri menjelaskan, terkuaknya identitas jenazah bermula dari langkah tim inafis dengan memaksimalkan alat inafis portabel sistem (IPS). Yaitu alat untuk mendeteksi data diri seseorang melalui sidik jari. “Setelah kita melakukan evakuasi kemudian dengan peralatan IPS yang kita punya, kita berhasil melakukan identifikasi melalui sidik jari. Jadi yang bersangkutan ini saat masih belum sakit sempat melakukan perekaman EKTP sehingga datanya bisa dideteksi,” jelas Wakapolres. Bagus Tri mengungkapkan, berdasarkan visum luar tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh jenazah. Dugaan sementara yang bersangkutan meninggal dunia karena penyakit atau kurang asupan makanan. Itu mengingat kondisi jenazah semasa hidup mengalami gangguan jiwa. “Tidak ada tanda bekas penganiayaan, saat ditemukan jenazah ini ada di bawah pohon bercampur dengan sampah,” terangnya. Saiful Rokim (56), salah satu keluarga dari jenazah yang tiba di RSUD dr Iskak, sekitar pukul 23.00 mengatakan, dirinya mendapatkan kabar keberadaan adiknya dari Bhabinkamtibmas di Kota Malang, kemudian langsung menuju ke Tulungagung untuk memastikannya. “Saya kakaknya. Ke sini bareng sama adik dan anak saya. Adik saya Ansori meninggalkan rumah sekitar 3 bulan lalu. Dia memang sempat mengalami gangguan jiwa, namun sembuh dan kambuh lagi. Pihak keluarga juga sudah berusaha mencarinya, tetapi tidak berhasil. Kami ikhlas menerima kondisinya saat ini. Kami juga sampaikan terimakasih kepada Polres Tulungagung yang sudah membantu kami. Sekali lagi terimakasih," ucapnya. (fir/mad/gus)

Sumber: