Ketua DPRD

Ketua DPRD

KETUA DPRD ini diborgol di depan istri dan anak-anaknya. Kamis lalu. Dibawa ke penjara federal. Hari itu ia dijatuhi hukuman 20 tahun. Kejahatannya: membidani keputusan lahirnya Perda No 6 tahun 2019. Yakni sebelum satu tahun ia menjabat ketua DPRD kali kedua. Perda itu sendiri bisa disahkan karena ada gizi sebesar USD 60 juta di baliknya. Setara dengan rupiah 1 triliun. Inilah, kata media di sana, Perda terburuk sepanjang sejarah. Ini juga dianggap sebagai korupsi terbesar yang pernah terjadi di negara bagian Ohio. Sebagai orang yang pernah belajar tentang koran daerah di Ohio, saya tahu ada perusahaan listrik swasta di sana: First Energy Corp. Di Amerika memang tidak ada perusahaan listrik negara. First Energy memiliki 3.500 MW pembangkit listrik. Tapi juga membawahkan pembangkit listrik milik perusahaan lain. Total kapasitasnya menjadi 16.000 MW. Termasuk yang nuklir dan batu bara. Ia juga punya jaringan transmisi sekitar 35.000 km. Ia mengalirkan listrik ke negara-negara bagian di timur Ohio: Pennsylvania, Virginia, Virginia Barat, Maryland sampai ke New York. Ia bersaing dengan perusahaan listrik swasta lainnya di daerah-daerah itu. Jumlah pelanggan listriknya 6 juta –kalah jauh dengan PLN yang punya pelanggan 85 juta. Karyawannya 12.000 orang. First Energy menjadi perusahaan besar. Ia masuk daftar 500 perusahaan terbesar Amerika –nomor 219 di majalah Fortune. Perusahaan ini rugi. Tapi harus bertahan. Tarif listrik harus naik. Pembangkit listriknya harus mendapat subsidi. Baik yang nuklir maupun yang batu bara. Ia perlu didukung Perda. Artinya: perlu kerja sama dengan DPRD negara bagian Ohio. Kantor pusat First Energy memang di Ohio. Tepatnya di kota kecil Akron. Tidak jauh di selatan Cleveland. Kalau Anda naik mobil dari Cleveland ke arah Pittsburgh tengoklah ke kanan. Di situlah pula pembangkit nuklirnya. Ia perlu dana USD 1,3 miliar. Agar perusahaan tetap bisa melayani listrik konsumen. Ada tokoh politik lokal yang bisa diandalkan: Larry Householder. Dari Partai Republik. Larry pernah jadi ketua DPRD: delapan tahun sebelumnya. Lalu tidak terpilih di pemilu setelahnya. Ia politisi anyaman bambu. Maju lagi. Kalah lagi. Maju terus kalah terus. Sampai akhirnya maju lagi di zaman Presiden Donald Trump. Terpilih. Ia didukung Trump. Kalau bisa duduk lagi di DPRD Larry bisa jadi ketua lagi. Trump sangat pro energi lama: batu bara. Maka Larry berjuang bersama Trump. Dibantu First Energy –yang akan diuntungkan dengan kebijakan Trump. Larry juga mengajak 21 calon lainnya untuk berjuang keras jadi anggota DPRD. Tidak hanya mengajak, tapi juga ikut membiayai. Toh ada First Energy. Tentu bantuan itu tidak secara langsung. Harus tahu cara main seolah bersih. Di sana ada kelompok-kelompok ''independen'' untuk mendukung calon-calon tertentu. Kelompok seperti itulah yang pekerjaannya mengumpulkan dana dari mana saja. Yakni untuk mendukung program tertentu. Kelompok itu pun mencari siapa calon yang punya program yang sama. Larry dekat dengan satu kelompok bernama Generation Now (GN). First Energy mengalirkan dana lewat GN. Sampai USD 60 juta. Larry terpilih. Pun yang 21 orang yang ia dukung. Kelompok ini pun menguasai DPRD Ohio. Perda No. 6 pun diajukan. Lalu disahkan. First Energy mendapat manfaat dari dana sampai 1,3 miliar. Bahkan pembangkit yang pakai batu bara pun dapat subsidi. Apalagi yang nuklir. Justru subsidi untuk energi terbarukan dikurangi. Anda tahu: itu sesuai dengan keinginan Presiden Donald Trump. Larry memang mendukung Trump. Trump mendukung Larry. Saat Trump dilantik sebagai presiden di tahun 2016, Larry hadir. Bersama anaknya. Ia terbang ke Washington DC dengan pesawat jet milik First Energy. Di Amerika ternyata juga ada jenis korupsi seperti itu. Bedanya: pasti dibongkar. Sampai habis. Tuntas. Tidak ada yang bisa bersembunyi atau disembunyikan. Ketua partai daerah itu pun, oleh dewan juri, sudah dinyatakan bersalah. Tinggal tunggu nilai hukumannya. Mungkin besok. Atau kemarin. Bung Mirza bisa dapat itu lebih cepat untuk Anda. Tiga yang lain juga tinggal tunggu berapa tahun harus masuk penjara. Sedang dua lainnya lagi dijatuhi hukuman ringan karena langsung mengaku salah: 6 bulan. Yang langsung mengaku bersalah seperti itu tidak perlu diadili. Begitulah sistem hukum di Amerika. Toh sudah mengaku bersalah, untuk apa disidangkan sampai berbulan-bulan. Ups...masih ada satu lagi yang harusnya ditangkap. Tapi ia sudah mengadili dirinya sendiri: bunuh diri. Pembela Larry bersikeras agar hukuman itu seharusnya hanya 1 tahun. Larry, katanya, telah mengabdikan hidupnya untuk membela rakyat Ohio. Hukuman 20 tahun terlalu menyiksa istri dan enam orang anaknya. Apa kata hakim? "Ia itu bukan mengabdi ke rakyat. Ia mengabdi ke ambisi kekuasaannya." Soal hakim menyengsarakan istri dan anak-anaknya? "Bukan hakim yang menyengsarakan mereka. Suami dan bapak mereka sendirilah yang menyengsarakan mereka". First Energy sendiri dijatuhi denda: USD 230 juta. Sahamnya pun jeblok. First Energy kelihatannya sudah kehilangan energi. Ia akan merestrukturisasi usahanya: hanya ingin jadi regulator. (*)   Komentar Pilihan Dahlan Iskan* Edisi 1 Juli 2023:  Anton Goei mzarifin umarzain ANTON GOEI, pengusaha gula Malang, ingatkan ku pd teman kuliah, arek Malang, yg juga pengusaha gula, SUSILO HARI BAWANTO (72), IWO. Iwo, dikabarkan nguasai pemasaran 3 pabrik gula. Sewaktu SMA, Pak Iwo sering disuruh bapak nya tawar menawar barang, dg relasi2 bapak nya. Semoga Pak Iwo kini sehat2 selalu di Malang. Barangkali Pak Iwo dg Pak Haji Anton Goei berteman baik.   Samsul Arifin Setuju Pak JP. Oknum seperti pak Anton ini harus diviralkan kebaikannya. Dan Abah DI Sudah Memulainya. Semoga kelak ada media lain yang juga menjadi batu loncatan untuk lebih viral lagi. Karena kita butuh politisi yang bersih dan mau berkorban untuk kepentingan rakyat.... Salam damai dari IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo Jawa timur   Johannes Kitono Melihat rekam jejak dan asetnya. Ex Walikota Anton Oey jelas bukan tipe pengusaha yang pengin cari kekayaan dengan menjadi Penguasa. Kasus yang menimpanya sehingga harus mendekam 2 tahun di bui. Gegara solidaritas dan kurang hati hati ketika ikut ttd. Bisa juga terkena " jebakan Batman ". Bukankah hanya satu pejabat inti yang lolos dari hukuman ? Dan tentu tidak terlalu susah mentelusuri siapa biang keroknya. Sebenarnya Anton Oey bisa dan mampu sewa ditektip swasta untuk buka misteri kasusnya. Apalagi kaum Perusuh di CHD pasti sudah tahu jawabannya.Tentu saja tidak berguna, akan sia sia dan membuka luka lama. Toh hukuman 2 tahun sudah dilunaskannya dan tidak bisa digugat lagi ( Nebis ). Kalau Anton Oey mau mengangkat nasib rakyat kecil menjadi lebih sejahtera. Jalan terbaik adalah ikut Pilkada jadi Walikota lagi. Dengan usia yang relatif masih muda. Nanti sukses di Malang tentu bisa mengantarkannya menjadi Gubernur Jatim. Sebagai arsitek, pengusaha dan ex pejabat bersih. Figur seperti Haji Anton Oey masih sangat dibutuhkan untuk membangun negeri ini.   Mukidi Teguh Dulu penulis artikel ini hampir berhasil di'anton"kan, tapi untungnya Yang Maha Kuasa masih berpihak padanya. Di pilkada lain fenomena diantonkan juga lazim terjadi hanya saja tidak mengindonesia karena tak diliput media arus utama. Kalau yang terbaru dan skala besar adalah seorang capres berusaha diantonkan dengan berbagai cara, bahkan ada indikasi menggunakan instrumen negara yang mestinya netral. Semoga saja usaha itu gagal dan demokrasi damai tetap berjalan. Yuk kita doa rame-rame. Aamiinnn...   Lensa Glori Jauh sebelum Bu Risma, walikota jogja (saya lupa namanya) sudah menyandang gelar Wagiman ..   Mirza Mirwan Akhir 2017 saya ke Malang untuk ke-3 kalinya dalam hidup. Ketika itu dalam rangka menghadiri resepsi pernikahan anak seorang teman. Saya agak kaget melihat begitu banyaknya taman di kota itu. Sebab pada kunjungan pertama, 1977, dalam rangka studi wisata, dan kunjungan tahun 1992 saat ngantar keponakan yang diterima di almamaternya Bung Pry, IKIP Malang -- sekarang Universitas Negeri Malang -- taman di kota Malang tidak sebanyak itu. Bahkan taman yang ada juga seperti kurang terawat. Saat makan rawon di Warung Brintik iseng-iseng saya bertanya kepada seorang PNS yang lagi makan siang, kok sekarang banyak taman di kota itu. "Memang sejak Pak Wagiman jadi walikota, beliau banyak membangun taman, Pak," jawab sang PNS -- saya tanya, katanya baru golongan II/d, lulusan D-3. "Pak Wagiman?" tanya saya heran, "bukannya wali kota sekarang Pak Mohammad Anton?" PNS yang mengaku sudah 10 tahun bekerja di Dinas Pendapatan Daerah itu tertawa. "Memang benar, Pak. Wagiman adalah julukan yang diberikan warga kepada Pak Anton. Wagiman itu singkatan -- maksudnya akronim -- WAli kota GIla TaMAN. Dan Pak Wali senang-senang saja diberi julukan itu." Oalah....! Pinter juga arek-arek Malang bikin akronim.   Mirza Mirwan Ngomongin Malang jadi teringat pengalaman lucu yang bikin saya malu dan salah tingkah hampir 46 tahun yang lalu. Saat studi wisata itu salah satu jadwalnya adalah mengunjungi Taman Rekreasi Selecta -- dulu masuk Kab. Malang, tapi kayaknya sekarang masuk Kota Batu. Bersama 4-5 teman mahasiswi kami mampir di sebuah warung tenda (ketika itu) yang menjual bakso. Satu-satunya mahasiswi yang saya ingat namanya adalah Hartati, biasa saya panggil Mbak Tatik -- saya memang memanggil "mbak" kepada teman wanita, karena saya paling muda di angkatan saya. Mbak Tatik ini putri seorang camat di Kab. Karanganyar. Kalau ngomong blak-blakan, tanpa dipikir. Nah, ceritanya bakso yang kami nikmati ternyata kuahnya tidak seperti yang biasa kami nikmati di Yogya. "Iki bakso cap apa sih, Mir, duduhe kok kaya uyuh jaran!" bisik Mbak Tatik yang duduknya di sebelah saya. Perasaan hanya bisikan. Tetapi ternyata si penjual, seorang lelaki yg. sepintas nampak ramah, mendengar bisikan itu. Dan apa yang terjadi? "Hei, Mbak. Sampeyan tahu nguyup uyuh jaran tah?" tanya si penjual ketus. Karuan saja Mbak Tatik lantas pucat. Saya dan teman mahasiswi lain jadi malu dan salah tingkah. Saya minta maaf sambil menjelaskan bahwa Mbak Tatik suka menyamakan masakan apapun yang tak sesuai seleranya dengan hal-hal jorok. "Sebenarnya bakso Masnya enak, kok, hanya kuahnya memang terasa beda dengan bakso di Yogya atsu Solo," ksta saya dalam bahasa Jawa krama inggil.   Juve Zhang Yg punya pesawat jet pribadi saja masih "semangat " mengebor apbn , satunya dapat rongsokan menara 8 Ton. Satu nya dapat romgsokan peswat 12 ton. Semakin tinggi "jam terbangnya" semakin canggih cara mainnya.   Jimmy Marta Isinya (termasuk) anggaran 700 jt untuk uang bina sosial anggota dprd. Dibagi untuk 45 orang. Terkesan kecil. Dalam bbrp berita tersisa disebut, Abah Anton selama 4 tahun jd wako beliau sudah berupaya untuk memperbaiki birokrasi dan menekan potensi terjadinya korupsi. Entahlah.. Permainan sptnya harus tetap dimulai. Lingkup legislstif eksekutif terbawah dg Wako dan bupati 'harus' kut perkelindanan. 'Kolaborasi' spt gk bisa dihindari. Baik karena diajak, dibujuk, sampai dipaksa dan dijebak. Apakah tidak ada yg bisa lepas dari lingkaran spt itu?. Rasanya terlalu naif jk kt diminta untuk memberi maklum. Kecil besar tetap korupsi. Extraordinary Crime. Karena dilakukan secara sistemik, kompleks dan terencana oleh penyelenggara negara.   Johan Itulah penyakit hati yang mengidap pada sebagian boss besar. Mereka mengadakan CSR. Membuka yayasan peduli. Memberi beasiswa. Dan lain sebagainya. Semua itu apakah karena mereka benar-benar peduli? Sedangkan perlakuan terhadap karyawan sendiri saja sangat perhitungan? Jangan tertipu dengan wajah ramah dan pencitraan. Ingin mengetahui wajah asli seorang boss, tanyalah pada orang-orang yang pernah menjadi karyawannya.   Fiona Handoko suatu pagi, seorang suami menemukan foto laki laki di dompet istri yg telah dinikahinya selama 3 tahun. terjadilah pertengkaran hebat. suami, "aku tak menyangka selama ini kamu selingkuh". istri, "maafkan aku mas. tapi itu tidak seperti yg kau kira". suami, "lalu siapa foto pria itu kalau bukan selingkuhanmu. kenapa foto itu ada di dompetmu". sang suami sudah sangat marah. istri, "bukan siapa2 mas". tangis si istri makin menjadi jadi. sang suami berteriak dengan amarahnya, "lantas siiapaaa??!!!! !!!!" dengan terisak isak si istri menjawab "itu akuu maas, dulu sebelum operasi..." waduh, ada yg kecolongan...     *) Dari komentar pembaca http://disway.id    

Sumber: