Musik Kolintang Diajukan Sebagai Warisan Budaya ke Unesco
Surabaya, memorandum.co.id - Persatuan Insan Kolintang DPD Jawa Timur mengadakan festival dalam rangka memperingati hari ulang tahun kota Surabaya. Ini juga sekaligus pelantikan dewan pimpinan daerah Pinkan Indonesia di Atlantis Land Kentpark Kenjeran Surabaya, Minggu (21/5/2023). Organisasi ini sebagai wadah pelestarian dan pengembangan jenis musik tradisional yang unik milik Indonesia yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Selain itu, mempublikasikan kolintang sebagai alat musik yang dapat diterima di seluruh nusantara bahkan sampai ke mancanegara. Dalam kesempatan tersebut,Noufry Rondonuwu selaku Ketua Dewan pembina Persatuan Insan Kolintang Nasional Indonesia (Pinkan) DPD Jatim mengatakan keinginannya agar dapat segera Go Unesco. "Karena musik kolintang bukan hanya ada di Minahasa, namun sekarang sudah masuk dalam kancah nasional. Bahkan juga ada beberapa negara lain."paparnya Nouvry menambahkan, sekarang ini pihaknya masih dalam proses lewat Pinkan DPD pusat untuk mendaftarkan musik kolintang supaya bisa diakui. "Untuk itu mohon doa restu dan dukungan dari seluruh bangsa Indonesia agar kolintang segera mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia, " pungkas. Turut hadir dalam acata tersebut Hudiyono, kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Yusuf Masruh Kepala dinas pendidikan Kota Surabaya, Indah Kurnia sebagai penasehat Persatuan Insan Kolintang Nasional Indonesia (Pinkan). Selain itu hadir juga Ketua Umum Pinkan Indonesia Penny Marsetio dan Soetiadji Yudho sebagai Ketua Pinkan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi Jawa Timur. Diketahui, Pinkan Indonesia lahir pada tanggal 27 Februari 2011. Organisasi tingkat pusat ini dibentuk oleh insan kolintang yaitu pelatih, perajin, grup, dan pemerhati. (mtr)
Sumber: