Pangdam V/Brawijaya Resmikan Pura Ksatria Shanti Dharma

Pangdam V/Brawijaya Resmikan Pura Ksatria Shanti Dharma

Jember, memorandum.co.id -  Pangdam V/Brawijaya meresmikan Pura Ksatria Shanti Dharma di Yon Armed 8/105 Tarik Jember,  Selasa (16/6/2023). Hadir juga Danyon Armed 8/UY Letkol Arm Ketut Wira Purbawan. "Pembangunan pura di komplek Armed 8/YU atas kerja bareng dengan tokoh umat Hindu di Jember. Bukan hanya diperuntukan untuk prajurit saja, tapi juga untuk umum. Kami mendorong menjadi ikon Kabupaten jember, sebagi wujud kerukunan umat beragama persatuan dan kesatuan, " jelas Pangdam V/Brawijaya. Ia mengaoresiasi Danyon 8/UY dan pemuka agama Hindu di Jember yang telah mendukung penuh dibangunnya tempat ibadah tersebut. Sehingga prajurit yang beragama Hindu bisa beribadah setiap saat. Pura ini bisa juga untuk umat Hindu sekitar . Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan menghadapi tahun politik, sesuai dengan arahan pucuk pimpinan TNI harus selalu netral. Tidak boleh mendukung salah satu calon partai, dan tidak boleh menggunakan alat peralatan di kesatrian dan kantor-kantor militer untuk kepentingan politik. Mayjen TNI Farid Makruf, berpesan masyarakat agar menghindari hoax dan jangan membuat ujaran kebencian. Jangan terlalu fanatik mendukung salah satu partai/tokoh politik. Itulah yang memicu perpecahan dan membuat tidak aman dan kondusif wilayah. "Dengan pemilu berjalan yang aman damai serta kondusif akan lahir pemimpin yang diinginkan oleh masyarakat, " tegasnya. Menyikapi maraknya kekerasan yang dilakukan oknum TNI, Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan jangan sampai ada lagi. Sebab dari 8 program pokok TNI yang nomor 8, hentikan arogansi dan kekerasan aparat terhadap masyarakat. "Untuk pimpinan bawahan agar selalu mengingatkan anggota supaya tidak arogan dan melakukan kekerasan terhadap rakyat. Selesaikan masalah dengan kepala dingin dengan diskusi sehingga tidak terjadi kekerasan, " pungkasnya. Sementara Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jember, Putu Waliana Yasa, menambahkan pura yang telah diresmikan diperuntukan umat Hindu, baik internal dan eksternal. "Tentu keberadaan pura untuk mendekatkan prajurit umat Hindu beribadah tidak harus keluar asrama sudah bisa menjalankan ibadah setiap saat," jelas Putu Waliana Yasa. (edy)

Sumber: