Antisipasi Gesekan Perguruan Silat, Wakapolres Lamongan Imbau Tak Mudah Terprovokasi

Antisipasi Gesekan Perguruan Silat, Wakapolres Lamongan Imbau Tak Mudah Terprovokasi

Lamongan, memorandum.co.id - Gesekan perguruan silat di Kabupaten Lamongan masih kerap terjadi. Sebenarnya, jajaran Polres Gresik bersama pemerintah daerah sudah melakukan berbagai antisipasi. Namun gesekan di grassroot atau akar rumput masih meletus. Hal itu disampaikan Wakapolres Gresik Kompol Akay Fahli saat pers rilis, Jumat (5/5/2023). "Sebagai antisipasi, kami bersama forkopimda berulang kali melakukan kegiatan mengumpulkan pimpinan perguruan silat agar tidak ada konflik di grassroot," katanya. Kegiatan itu tidak satu atau dua kali saja dilaksanakan. Bahkan tidak hanya di tingkat kabupaten, kegiatan mengumpulkan pimpinan dan anggota perguruan silat dilakukan juga polsek jajaran Polres Lamongan. "Di tingkat pimpinan ini sudah baik dan tidak terjadi gesekan, kami berharap anggota atau warga perguruan silat di akar rumput juga baik," tegas Wakapolres Lamongan. Kompol Akay Fahli tidak menampik gesekan antarpesilat terjadi di grasroot atau akar rumput. Pemicunya cenderung hal - hal yang tergolong sepele. Seperti saling ejek antarpesilat yang efeknya meluas. Pihaknya pun mengimbau pesilat tidak mudah terprovokasi. "Motifnya saling ejek, olok - olok. Seperti bleyer - bleyer sepeda motor, bahkan ada pula yang dipicu karena saling tatap mata alau lihat - lihatan. Kemudian berujung gesekan dan penganiayaan secara bersama - sama," tandas Wakapolres Lamongan. Gesekan antarpeguruan silat memang masih kerap terjadi di Kabupaten Lamongan. Hal ini tergambar dari ungkap kasus kepolisian selama Januari - Mei 2023. Polres Lamongan mengungkap sebanyak 9 kasus pengeroyokan yang melibatkan pesilat. "Dari 9 ungkap kasus, kami mengamankan 19 tersangka. 15 tersangka dewasa dan 4 tersangka anak," tambahnya. Seluruh tersangka merupakan anggota dari 3 perguruan silat di Kabupaten Lamongan. Mereka ditangkap dari sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) di Kecamatan Babat, Lamongan, Paciran, Sukodadi, Deket dan Sugio. "Paling banyak di Paciran dengan 3 kasus," tandasnya.(and/har/ziz)

Sumber: