Angka Laka Lantas Naik 24,5% di Kabupaten Malang 

Angka Laka Lantas Naik 24,5% di Kabupaten Malang 

Malang, memorandum.co.id - Secara umum dengan terbebasnya dari Covid-19 berpengaruh pada terjadinya peningkatan kegiatan masyarakat. Juga dengan kondisi arus lalulintas di jalan raya secara umum. Dibandingkan tahun lalu, angkanya sangat berbeda jauh, dengan tahun 2023, baik arus mudik maupun arus balik. Dengan terjadinya kepadatan lalu lintas, salah satu efeknya terjadi peningkatan angka kecelakaan. Akan tetapi peningkatan yang terjadi tidak terlalu sognifikan apabila dibandingkan dengan tahun lalu.“Tingkat laka lantas ada peningkatan, tapi tidak signifikan dari tahun lalu,” ujar Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung, Jumat (28/4/2023). Agnis menyampaikan karena mobilitas jauh lebih tinggi dan tingkat volume kendaraan lebih banyak sehingga berdampak adanya peningkatan sedikit, tapi tidak sampai berkali lipat dari tahun lalu. Juga dengan korban fatalitas mengalami penurunan, tahun lalu dalam operasi ketupat sesuai data ada 19 kejadian. Sedangkan, tahun 2023 sudah terjadi 23 kejadian laka. “Data angka kejadian itu sampai dengan hari kemarin, ada sebanyak 23 kejadian laka lantas,” kata Agnis. Kasatlantas menambahkan kejadian laka yang benar-benar dialami oleh pemudik hanya satu. Kejadiannya di jalur Malang-Blitar. Memang ada beberapa yang terjadi di wilayah jalur pemudik, seperti di Karangploso, jalur Malang-Blitar. “Kebanyakan yang mengalami lakalantas warga lokal, mungkin saat di perjalanan dalam bersilaturahmi atau kegiatan lain namun yang benar pemudik hanya satu,” imbuh Agnis. Data Satlantas Polres Malang menyebutkan dilihat dari puncak arus di wilayah Malang, terjadi peningkatan pada hari Minggu dan Senin, tapi kepadatan arus lalin tersebut seiring berjalannya waktu terus mengalami penurunan kendaraan yang masuk wilayah Malang. Seperti pada jalur Karanglo - Karangploso, didominasi oleh warga sekitar atau warga Malang. Sedangkan untuk kendaraan yang berplat nomor luar kota, juga terus mengalami pengurangan. “Kami perkirakan nanti masih ada libur panjang (long weekend, red) yang bakal digunakan bersama wisatawan,” tutur Agnis. Kasatlantas mengatakan puncak arus lalulintas terjadi pada hari Minggu, sekitar ada 20.300 kendaraan, tapi mulai kemarin sudah mengalami penurunan sampai dengan 16 ribu kendaraan. Sedangkan, normalnya jumlah kendaraan berkisar antara 9 sampai 10 ribu per hari sebelum operasi ketupat. “Kemarin memuncak wajar karena menuju Kota Batu melalui wilayah Kabupaten Malang,” jelasnya. Sedangkan untuk titik pantau kemacetan, konsentrasi pada arah Malang-Blitar dengan Malang-Batu. Demikian juga konsentrasi di wilayah pantai Malang Selatan, Satlantas Polres Malang memberikan intervensi dengan menambah personel dan dilakukan rekayasa lalin yang tidak menyulitkan namun memberi manfaat kepada masyarakat pengguna jalan. Diketahui, data laka lantas yang dihimpun oleh Satlantas Polres Malang, sebanyak 32 kejadian. Dengan rincian sepeda motor ada 27 kejadian, mobil ada 4 kejadian laka lantas dan kendaraan roda enam ada 1 kejadian. “Data kejadian laka untuk saat ini didominasi oleh roda dua. Sedangkan penyebabnya faktor manusia atau kelalaian (human error, red),” kata, Agnis. (kid/ari)

Sumber: