Maling Motor ASN Pemkot Surabaya Keok

Maling Motor ASN Pemkot Surabaya Keok

Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Masdawati Saragih menunjukkan pelaku dan barang bukti. Surabaya, memorandum.co.id - Jejak pelarian Abu Bakar Sahid (32), joki pencurian motor Honda CRF milik pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Indri, terhenti di tangan pihak berwajib. Warga Jalan Simorejo Gang I itu diamankan tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo. Abu disergap ketika tak sengaja melintas di kawasan Tambak Mayor Utara, Jumat (14/4/2023) malam. Dalam aksi pada akhir Maret 2023 lalu itu, Abu berperan sebagai joki. Sedangkan eksekutor berinisial KH hingga saat ini masih melarikan diri. "Tersangka ini ikut pencurian di area parkir Pemerintah Kota Surabaya beberapa pekan lalu. Karena berita sudah viral, anggota kami ikut membantu proses penyelidikan," terang Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Masdawati Saragih, Senin (17/4/2023) sore. Dari hasil penyelidikan terungkap, bukan kali pertama Abu ini melancarkan aksi pencurian kendaraan. Data kepolisian menyebut, tersangka ini masuk daftar pencarian orang (DPO) pencuri pikap yang diungkap Polsek Tenggilis Mejoyo. "Jadi kalau diingat lagi, beberapa pekan lalu, kita amankan pelaku pencurian pikap. Nah, pelaku ini adalah buronan yang kami cari selama ini. Ternyata dia juga berperan dalam aksinya mencuri motor ASN," ucap mantan Kapolsek Simokerto itu. Masdawati menjelaskan, pengungkapan kasus pencurian motor di halamanĀ  Humas Pemkot Jalan Jimerto 6, bermula dari penyelidikan anggota reskrim dan seluruh jajaran Polrestabes Surabaya. Setelah video aksi pencurian motor milik warga Jalan Pondok Maritim Indah itu viral di media sosial (medsos) seluruh anggota reskrim melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi dari masyarakat. "Untuk temannya inisial KH setelah tahu videonya viral dan ABS ditangkap, dia menghilang sembunyi. Kami masih upaya untuk mengejar pelaku," tegas dia. Sementara itu tersangka Abu Bakar Sahid mengaku saat beraksi hanya berperan jadi joki dan pemantau situasi. Menurutnya, usai berhasil mencuri motor korban, lalu menuju jalan sekitar Tugu Pahlawan. "Di sana kita pisah. Saya pulang bawa motor Scoopy sarana. Dia bawa motor curian. Terus balik ke rumah ngambil motor scoopy-nya," beber dia. Diakui Sahid, dirinya sempat menghubungi KH untuk meminta bagian hasil dari mencuri motor korban. Namun, KH tak kunjung memberikan imbalan. Nomor ponselnya sudah tidak aktif saat ditelpon. Sahid sendiri kenal dengan KH tiga tahun. KH merupakan tetangga kampung. Diketahui KH sering melakukan aksi pembobolan rumah. Bahkan yang terakhir, KH nekat membobol rumah ibunya di sekitar Pasar Tembok. Sahid sendiri nekat mencuri karena terdesak kebutuhan hidup. Penghasilannya sebagai sopir truk tak bisa menutup ekonomi yang cenderung pas-pasan. Terlebih, saat ini anaknya mengalami sakit cukup parah. "Buat pengobatan anak pak," aku dia.(fdn)

Sumber: