Terseret Arus, Remaja Simomulyo Baru Ditemukan Meninggal

Terseret Arus, Remaja Simomulyo Baru Ditemukan Meninggal

Petugas mengevakuasi korban dari kali Simo Gunung Barat Tol. Surabaya, memorandum.co.id -  Pelajar SMP berinisial MRS (15) dikabarkan terseret arus Sungai Simohilir, Jalan Simo Hilir Raya, Simomulyo, Sukomanunggal,  Rabu (12/4/2023) malam. Akhirnya Berhasil ditemukan, Kamis (13/4/2023) sekitar pukul 09.20. Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan, korban warga Simomulyo Baru 2G RT 4 /RW3, Sukomanunggal, itu telah ditemukan oleh petugas Tim SAR gabungan di dekat saluran air box culvert tol Simo, kawasan Sukomanunggal. Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi tertelungkup. Berjarak sekitar tiga kilometer dari titik awal korban dikabarkan hilang. Kini jenazah korban telah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya. "Benar sudah ditemukan korban, 09.20 WIB, kurang lebih 3 Km dari titik terakhir terlihat. Di bawah tol Simo," ujarnya, Kamis (13/4/2023). Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Sukomanunggal Iptu Jumeno membenarkan kejadian itu. Bermula ketika korban bersama dengan dua temannya bermain hujan-hujanan di Jalan Kupang Jaya yang dengan TKP jaraknya sekitar 20 meteran. "Saat itu keadaan hujan deras dan setelah selesai bermain hujan-hujanan, korban bersama dua temannya pulang dengan menyeberang kali Simo Hilir untuk menuju rumahnya," jelasnya. Korban dan temannya harus melewati kali yang lebarnya kurang lebih 5 meter. Kedua temannya berhasil melompat ke seberang kali. Selanjutnya korban juga ikut melompat, namun gagal hingga masuk ke sungai. Karena tidak bisa berenang, korban terbawa arus. Mengetahui kejadian itu teman menolong korban namun usaha tersebut tak berhasil. "Setelah dilakukan pencarian di sungai Simo Hilir, korban ditemukan di Sungai Simogunung Barat Tol. Korban ditemukan 2 kilo dari TKP dengan posisi sudah meninggal tersangkut kayu," paparnya. Sedangkan Kepala BPBD Kota Surabaya Laksita Rini mengatakan, terdapat lebih dari 10 orang personel tim SAR gabungan yang diterjunkan mencari keberadaan korban di dalam sungai tersebut. Jaring manusia merupakan nama teknik pencarian yang diterapkan oleh tim SAR untuk  melacak keberadaan korban. Bentang jaring manusia itu berjalan menyusuri sepanjang sungai dari titik lokasi kejadian dikabarkan korban tenggelam hingga ke pintu air Simohilir, yang diketahui berjarak sekitar hampir satu kilometer tersebut. "Iya pakai metode jaring manusia. Mereka berpegang tangan berlima sampai ke bawah dan ada yang ke tepi tepi," ujarnya. Banyaknya sampah yang hanyut dan tersangkut di permukaan sungai, diakui oleh Rini, sempat menyulitkan petugas untuk meraba keberadaan korban di dasar permukaan sungai. "Tingkat kesulitan, ini banyak sampah kita melewati beberapa jembatan. Di situ sampahnya banyak sekali. Tadi hujan, dan sungainya juga deras," pungkasnya. Sementara itu, ayahanda korban, Arif mengatakan, anaknya itu tercebur sungai tersebut saat membantu dirinya berusaha membersihkan saluran air di sekitar rumah yang tersumbat kotoran. Ia menduga, anaknya itu diajak oleh beberapa temannya, saat berada di sungai tersebut. "Saya dikabari pak RT, ya saya lari cari anak saya," terangnya. Berdasarkan cerita dari beberapa teman anaknya. Arif mengatakan, anaknya itu terakhir kali berdiri di atas pipa yang melintang membelah lebar sungai tersebut. MR sengaja berdiri di atas pinggir pipa tersebut, sembari melihat beberapa teman-temanya yang menceburkan diri atau sengaja berenang ke dalam sungai. Entah apa penyebabnya. MR tiba-tiba kehilangan keseimbangan dari pijakannya lalu terjatuh ke dalam sungai. MR yang dasarnya tidak memiliki keterampilan berenang, akhirnya kesulitan menyelamatkan diri. Hingga membuat tubuhnya sempat timbul tenggelam dari permukaan air sungai. Para teman-teman korban, lanjut Agus, berupaya menolong MR. Diduga derasnya aliran sungai pascahujan lebat sejak sore hari. Membuat MR yang sempat berupaya berpegangan dengan tiang pipa dan kayu yang teronggok di permukaan sungai, akhirnya hanyut tenggelam. "Katanya teman-teman anak saya enggak berenang, cuma berdiri di atas pipa, iya mungkin kepeleset kecebur itu," pungkas bapak tiga anak itu. (alf)

Sumber: