Ngaku Korban Pencabulan, 4 Perempuan Lapor PPA Polresta Malang Kota
Malang, Memorandum.co.id - Empat orang perempuan yang diduga menjadi korban pelecehan dan pencabulan, melapor ke Unit PPA Polresta Malang Kota, Rabu (12/04/23). Mereka mengaku menjadi korban pencabulan oleh oknum seorang pelatih menembak. Menurut mereka, peristiwa terjadi sejak tahun 2019. Namun, hal tersebut mau muncul dan terungkap di pertengahan bulan Maret 2023. Mengingat, sebelumnya para korban tidak berani bercerita bahkan melapor. "Awalnya, salah satu korban inisial F, nangis nangis. Kemudian bercerita kepada temanya kalau menjadi korban pencabulan. Setelah itu, ternyata ada korban yang sama. Sementara ini, ada 4 orang yang mengaku menjadi korban. Bisa jadi, akan bertambah," terang kuasa hukum korban Rudy Murdany, SH, CN saat ditemui di Mapolresta Malang Kota, Rabu (12/04/23). Didampingi kuasa hukum yang lain, Suhendro Priyadi, SH, MH dan Bambang Suherwono, SH, MHum, Rudy menjelaskan, sementara masih 4 orang yang melapor. Dari 4 orang itu, 2 orang diantaranya, berstatus mahasiswi dan 2 orang lainnya sebagai pegawai di lokasi latihan menembak. Dugaan pencabulan itu, berupa diraba-raba bagian sensitif, diciumi. Bahkan, salah satu korbani ada yang sampai dengan penetrasi (dugaan pemerkosaan). Hal itu terjadi, di ruangan areal latihan menembak, latihan survival atau lokasi lainya. "Dua korban yang berinsial FN (23) dan DP (21), adalah mahasiswi. Sedangkan dua korban lainnya, yang berinisial VA (25) dan AM (26) merupakan staf dari komunitas menembak, dimana terduga pelaku menjadi salah satu pelatihnya," jelasnya. Para korban, tambah Rudi awalnya tidak berani bercerita. Mengingat, terduga pelaku adalah pelatihnya dalam menembak. Hingga kemudian, satu berani bercerita. Dan ternyata, temanya juga mengalami hal yang sama. Ketakutan itu, dirasa cukup wajar dan beralasan. Hingga saat ini, keempat korban masih menjalami pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota. "Korban masih diperiksa, dan ini akan dimintakan visum," pungkasnya. Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Eko Novianto, mengaku, bahwa hingga sore ini belum diketahui adanya laporan dugaan kekerasan seksual tersebut. "Kami belum ada informasi. Coba, kami cek dahulu," pungkasnya. (edr/gus)
Sumber: