PWI Sidoarjo Gelar Dialog Literasi Zakat

PWI Sidoarjo Gelar Dialog Literasi Zakat

Dialog literasi zakat yang digelar PWI Sidoarjo.(kri/jok) Sidoarjo, memorandum.co.id - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar dialog Ramadhan yang berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Dialog Ramadhan bertema Penguatan Literasi Zakat untuk Kesejahteraan Umat ini digelar di Favehotel Sidoarjo, Kamis (6/4). Dialog ini diikuti oleh anggota PWI Sidoarjo dan sejumlah undangan. Ketua PWI Sidoarjo, Mustain mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang zakat, infaq dan sedekah (ZIS). Sehingga diharapkan bisa menjadi bekal anggota PWI Sidoarjo saat menulis mengenai ZIS. "Dan harapannya melalui tulisan tersebut bisa menjadi gerakan literasi yang baik sehingga bisa meningkatkan kesadaran mengenai zakat, infaq dan sedekah," ujarnya. Ia menyebut, dialog Ramadhan mengupas soal literasi zakat ini merupakan rangkaian acara bertajuk PWI Sidoarjo Berbagi Berkah Ramadan yang digelar dalam bulan Ramadhan 1444 Hijriah ini. Selain dialog Ramadhan, acara lainnya yang bakal digelar dalam waktu dekat, yakni bagi-bagi takjil kepada masyarakat dan santunan anak yatim piatu dengan mengunjungi panti asuhan anak yatim piatu. Di acara ini hadir dua narasumber dari Baznas Sidoarjo, yakni Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo Luqman Hakim dan Wakil Ketua II Baznas Sidoarjo, M Mahbub. Menurut Luqman Hakim, sinergi Baznas dengan PWI Sidoarjo ini merupakan kegiatan yang luar biasa. Ia menyebut acara semacam ini menjadi sebuah sinergi yang strategis. Sampai saat ini pengumpulan zakat belum optimal. Dimana potensi zakat secara nasional sebesar Rp 400 triliun, namun tahun ini targetnya masih dipatok Rp 33 triliun. "Maka dengan kita berliterasi memberikan edukasi, pemahaman dan informasi dan bisa diserap dengan baik, ditambah jejaring yang semakin luas, maka para jurnalis menjadi garda depan untuk mengawal gerakan zakat nasional. Sehingga zakat tidak hanya populer saat Ramadhan," tandas Luqman Hakim. Ia menambahkan literasi zakat sangat penting. Sebab masyarakat secara umum membutuhkan pencerahan yang benar terkait penyaluran zakat, infaq dan sedekah kepada lembaga yang terpercaya. "Samakin banyak masyarakat yang menyalurkan zakat, infaq dan sedekah maka otomatis akan membantu orang-orang yang membutuhkan," papar Luqman Hakim. Dalam kesempatan ini, Luqman Hakim juga memaparkan program-program unggulan Baznas Sidoarjo yang bertujuan untuk mensejahterakan umat. Yakni Sidoarjo Taqwa diantaranya berupa pengiriman khatib salat Jumat ke daerah terpencil, Sidoarjo Peduli diantaranya berupa bedah rumah. Sidoarjo Cerdas diantaranya pelunasan biaya pendidikan (SPP), Sidoarjo Makmur berupa bantuan usaha dhuafa mandiri dan Sidoarjo Sehat diantaranya berobat dhuafa, kursi roda hingga khitanan massal. Luqman juga menjelaskan soal target pengumpulan zakat, infaq dan sedekah oleh Baznas Sidoarjo pada tahun 2023 sebesar Rp12,6 miliar. "Dari dana tersebut akan kembali disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan," pungkas Luqman Hakim. Sementara itu, M Mahbub menambahkan, Baznas Sidoarjo juga berperan untuk mensupport geliat pembangunan di Kota Delta dari sisi lain. Dan peran tersebut tentunya membutuhkan dukungan media agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. "Jenengan yang bisa mensupport ini. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Baznas telah melakukan ini dan itu untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Sehingga kita mendapatkan trust (kepercayaan) dari masyarakat," ujar Mahbub.(kri/jok)

Sumber: