Hasilkan 16 Lagu Anak, Kemendikbudristek Harap KILA Picu Generasi Penerus Berbudi Pekerti
Surabaya, memorandum.co.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendiobudristek) RI melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar acara bertajuk Pentas Musik Anak Indonesia: Cerita untuk Sahabat di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (6/4). Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Edi Irawan mengatakan, acara tersebut dihelat sebagai bagian dari sosialisasi dan aktivasi Kita Cinta Lagu Indonesia (KILA) 2023. “Kita menggelar sosoalisasi di empat kota di Indonesia. Pertama di Semarang, sekarang di Surabaya, lalu selanjutnya di Makassar dan Medan,” terang Edi Irawan seusai acara. Edi menerangkan, KILA merupakan program kerja pemerintah untuk memperkuat karakter generasi penerus bangsa lewat lagu dan musik. Terlebih, berdasarkan kajian yang dilakukan Kemendikbudristek, Indonesia sangat kekurangan lagu bernuansa anak-anak. “Tidak hanya lagu yang nggak ada (perkembangan) tetapi penciptanya juga minim. Nah, kita ingin anak-anak generasi sekarang diperkenalkan dengan lagu seusianya melalui KILA,” kata Edi. Sejak diluncurkan 3 tahun yang lalu, KILA telah menghasilkan 16 lagu anak dengan duta-duta cilik terbaik se-Nusantara. Duta tersebut lalu diajak pentas membawakan lagu tersebut dalam acara sosialisasi KILA. “Dengan semangat untuk memperkenalkan karya positif tersebut lah, maka selama 3 tahun berturut-turut KILA selalu hadir dengan lomba cipta lagu anak, lomba aransemen, dan lomba menyanyi lagu anak, dan telah menghasilkan koleksi 15 lagu anak baru dan 1 buah lagu tema,” jelas Edi. “Lagu-lagu anak yang dihasilkan memiliki kualitas musik yang baik, enak didengar sesuai dengan target usia anak (5-7 tahun dan 8-13 tahun) dengan tema yang beragam dan sarat dengan nilai budi pekerti,” sambungnya. Kemendikbudristek berharap, melalui KILA ini akan menjadi pemicu karakter anak yang sehat, sopan, dan berbudi pekerti. Mengingat lagu yang diproyeksikan mengandung pesan persahabatan, keberagaman, mencintai guru, dan menghormati orang tua. “Mari kita gairahkan kembali lagu anak-anak Indonesia, sehingga mereka tumbuh dengan masa-masa seusianya,” tandas Edi. Di lokasi, studio Balai Budaya tampak dipenuhi oleh siswa jenjang PAUD, SD, SMP se-Surabaya. Mereka didampingi orang tua dan guru menyaksikan para duta menyanyikan lagu. Sesekali, para generasi muda itu bersenandung terbawa suasana. Sebelumnya, Kemendikbudristek lebih dulu melakukan sosialisasi KILA di 15 lembaga pendidikan di Surabaya. Juga melibatkan 600 guru untuk memasifkan lagu-lagu anak yang telah dihasilkan. Menilik acara positif ini, Suyono selaku perwakilan Disbudporapar Surabaya menyampaikan apresiasinya. Sebab, Kota Pahlawan terpilih dalam sosialisasi KILA. “Kita bersyukur Kota Surabaya ditunjuk jadi tempat pentas seni KILA. Semoga dengan adanya acara ini, anak-anak kita dapat terinspirasi, apalagi kita lihat anak-anak sangat antusias,” ucap Suyono. (bin)
Sumber: