Wapres Ma’ruf Amin Luncurkan Gerakan Wakaf Indonesia di Tebuireng
Jombang, memorandum.co.id - Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin melakukan kunjungan ke SMA Trensains Tebuireng, Jalan Jombang KM 19, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Rabu (15/3/2023). Kunjungan Wapres KH. Ma'ruf Amin tersebut, dalam rangka peluncuran Gerakan Wakaf Indonesia. Wapres dengan didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, disambut oleh pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab dipanggil Gus Kikin. KH Ma'ruf Amin mengatakan, bahwa Presiden Jokowi meluncurkan Gerakan Wakaf Tunai di istana negara. Dan wapres mendorong gerkaan wakaf di daerah. Sudah ada Riau berwakaf, Aceh berwakaf, Sumbar berwakaf, Jabar, Jateng, dan Jatim berwakaf. "Sekarang sudah membangun Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk menggerakkan ekonomi, termasuk gerakan wakaf di daerah-daerah," katanya saat sambutan. Wapres menerangkan, ingin sekali merubah sistem perwakafan agar lebih profesional. Ia pun ingin ada gerakan wakaf yang masif dan perlu biaya untuk gerakan tersebut. "Dakwah, pendidikan, itu dari wakaf yang dikembangkan," tukasnya. Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menuturkan, bahwa hari ini dapat bersilaturahmi dalam rangka peluncuran Gerakan Wakaf. Jadi dilaksanakan di Tebuireng untuk menunjukkan bahwa sedang mengoptimalisasi penggunaan tanah-tanah wakaf yang ada di Tebuireng. "Ini khususnya memang wakaf ini yang ditinggalkan oleh hadratuseh sekitar 8 hekatre. Dan kami sudah mulai membangun dimulai dari KH. Sholahudin Wahid," tuturnya. Gus Kikin menerangkan, sekarang ini ada SMA Trensains dengan 16 kelas, ada SMP Sains 21 kelas. Masih banyak tanah disini. Namun pihaknya sedang berfikir untuk bagaimana mengoptimalkan. Juga ada 16 hektare yang diwakafkan. "Namun masih belum mampu untuk mengoptimalkan," terangnya. Gus Kikin mengungkapkan, hal ini untuk menggairahkan Gerakan Wakaf Indonesia. Ini potensi yang sangat besar. Namun demikian harus ditata dengan baik pengelolaannya. Jadi sistemnya, administrasinya, juga harus baik. Nanti ke depan seiring berjalannya waktu akan diperbaiki semua. "Tidak seperti jaman dahulu mengelola uang begitu saja. Kalau sekarang kan ada sistem, karena semakin lama semakin besar nilai uangnya," ungkapnya. Gus Kikin memaparkan, sebetulnya banyak sekali potensi-potensi itu, terutama di kalangan umat Islam. Itu kan satu kewajiban moral diimbau untuk bisa berbagi dengan yang lain. Dan itu nilainya sangat besar. Sebetulnya dari dulu sudah ada orang berwakaf kemudian disampaikan lalu digunakan, seperti itu saja tanpa ada administrasi. "Nah sekarang ini kan ada badan ada lembaga yang bisa dikelola dengan satu sistem manajemen. Bedanya itu," paparnya. Sekarang ini, jelas Gus Kikin, semakin lama harus diperbaiki, ditingkatkan kemampuan manajerialnya supaya yang memberikan wakaf ini tingkat kepercayaannya semakin meningkat karena manfaatnya bisa lebih baik lagi. "Kita mengharapkan, semoga wapres menjadi ikon untuk gerakan wakaf nasional. Ini potensi yang begitu besar di Indonesia," jelasnya. Gus Kikin berharap, mudah-mudahan bisa dikelola dengn baik, bisa memberikan manfaat yang maksimal. Wadahnya badan wakaf yang harus dikelola dengan baik, transparan, supaya memberikan pemafaatan yang optimal. "Karena ini merupakan amal jariyah yang tidak terputus. "Kita ke depan masih banyak yang harus dihadapi. Mudah-mudahan diberi kelancaran, kemanfaatan," pungkasnya. (yus)
Sumber: